JAKARTA-Setelah terkoreksi pada perdagangan kemarin akibat aksi profit taking, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I hari ini (20/2), berhasil bertahan di zona teritori hijau dengan penguatan 21,89 poin atau 0,48% ke level 4.623,96.
Di pihak lain, nilai tukar rupiah berhasil menguat terhadap dolar AS yakni sebesar Rp14 atau 0,14% ke level Rp9.695/US$.
Pada sesi I pagi ini, IHSG bergerak menyamping (sideways) dengan tetap bertahan di zona hijau dengan kisaran 4.610,76-4.630,77.
Setelah dominasi saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sebagai saham teraktif diperdagangkan, kini giliran saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT), lini bisnis investasi Grup MNC, yang mencatatkan diri sebagai saham teraktif sepanjang sesi I perdagangan hari ini.
Penguatan IHSG pada sesi I ditopang oleh tujuh sektor pembentuk IHSG yang bergerak positif, dipimpin oleh sektor konstruksi, properti dan real estate. Dua sektor yang bergerak negatif adalah sektor infrastruktur, utilitas & transportasi dan sektor aneka industri.
Sebanyak 133 saham menguat, 71 saham melemah, 94 saham tidak bergerak dan 139 saham tak diperdagangkan. Pergerakan IHSG pada sesi I ini sejalan dengan pergerakan mayoritas bursa Asia yang bergerak di zona hijau.
Frekuensi perdagangan di pasar reguler pada sesi I tercatat 110.521 kali dengan 9,9 juta lot saham senilai Rp2,8 triliun. Investor asing tercatat melakukan transaksi beli sebesar Rp2,24 triliun dengan transaksi jual sebesar Rp2,23 triliun.
Berikut data pasar selengkapnya:
Saham Pencetak Untung Terbesar:
* PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) +Rp675 ke Rp3.375
* PT Mayora Indah Tbk (MYOR) +Rp450 ke Rp22.650
* PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) +Rp400 ke Rp18.900
Saham Pencetak Rugi Terbesar:
* PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) -Rp1.000 ke Rp73.000
* PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) -Rp250 ke Rp7.550
* PT Bank Mega Tbk (MEGA) -Rp150 ke Rp3.350