Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Turun, Dipicu Aksi Ambil Untung

130205_copy of mrs_3416.jpgNEW YORK-- Harga minyak dunia turun pada Senin atau Selasa pagi WIB (5/2/2013), karena aksi ambil untung para investor setelah kenaikan beberapa minggu sebelumnya di tengah ketidakpastian baru situasi politik di Italia dan

130205_copy of mrs_3416.jpg

NEW YORK-- Harga minyak dunia turun pada Senin atau Selasa pagi WIB (5/2/2013), karena aksi ambil untung para investor setelah kenaikan beberapa minggu sebelumnya di tengah ketidakpastian baru situasi politik di Italia dan Spanyol.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, jatuh menjadi US$96,17  per barel, menetap US$1,60  di bawah penutupan Jumat (1/2).

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret turun US$1,16  menjadi ditutup pada US$115,60  per barel di perdagangan London.  "Semua alasan (minyak) reli pekan lalu telah terbalik," kata Matt Smith dari Schneider Electric.

"Minyak mentah didukung oleh sentimen positif yang lebih luas di seluruh pasar ekuitas, kekuatan datang melalui euro, dan kami hanya melihat kebalikan dari itu." Saham Eropa merosot dan ekuitas AS lebih rendah pada akhir sesi perdagangan, karena pasar-pasar dicekam kekhawatiran zona euro setelah mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi, seorang kandidat dalam Pemilu 24-25 Februari, berjanji akan membatalkan pajak properti yang tidak populer dan mengembalikan pajak yang sudah dibayar.

Sementara itu, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy berada di bawah tekanan untuk mengundurkan diri di tengah skandal korupsi.

Fawad Razaqzada dari Global Futures and Forex mengatakan bahwa sejumlah indikator ekonomi global yang bervariasi baru-baru ini, menunjukkan permintaan minyak mentah akan tetap stabil "pada terbaik." "Meskipun seseorang tidak bisa terlalu yakin tentang risiko sisi penawaran, karena ketegangan Timur Tengah masih belum menunjukkan tanda-tanda berkurang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor : Others
Sumber : antara, AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper