Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga SUN Rebound Tipis Pada Sesi I Perdagangan Hari Ini

JAKARTA--Indeks harga surat utang negara (SUN) berhasil rebound tipis pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (15/1) seiring mulai terjadinya tanda-tanda penguatan pada seri-seri tertenor menengah.
 
Berdasarkan data valuasi tengah hari Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), harga SUN seri acuan masih bergerak mixed. 
 
Dua seri yang tercatat menguat siang ini yakni FR0066 dan FR0063 yang mengalami kenaikan sebesar 2,2 basis poin dan 42,1 basis poin. Sementara itu, dua seri bertenor panjang yakni FR0064 dan FR0065 masih mengalami pelemahan seiring dengan masih ekspektasi negatif pelaku pasar terhadap ekonomi Indonesia. 
 
Kedua seri tersebut mengalami koreksi sebesar 25,2 basis poin dan 21,5 basis poin. 
 
Pada penutupan sesi I, indeks harga SUN berhasil rebaund tipis 0,0016 poin dari level 134,6247 ke level 134,6264 sedangkan indeks total return menguat 0,0400 poin dari level 194,1002 ke level 194,1402. Reboundnya kedua indeks tersebut mendorong penurunan indeks efektif yield sebesar 0,0160 poin dari level 5,62% ke level 5,60%.
 
"Pasar berhasil rebound setelah nilai tukar rupiah kembali bergerak menguat 0,6% ke level Rp9,690/US$ pagi ini," tulis tim riset IBPA. 
 
Menurut tim riset IBPA, penguatan nilai tukar Rupiah diperkirakan akibat masuknya investor asing ke dalam lelang obligasi pemerintah yang diadakan pada hari ini. 
 
Kepemilikan asing tercatat sempat turun Rp1,77 triliun dari awal tahun hingga akhir pekan kemarin (11 Januari 2013). 
 
Sementara itu, sentimen negatif muncul di pasar global setelah Presiden Barack Obama menolak negosiasi apa pun dengan kubu Partai Republik soal batas atas utang Amerika Serikat. Batas atas utang AS merupakan angka patokan yang menetapkan nilai utang maksimal pemerintah AS. 
 
Per Desember lalu, angka itu melejit hingga mencapai US$16,4 triliun. Jika angka batasan ini tak dinaikkan, maka AS akan kesulitan mencari utangan untuk membayar utang-utangnya yang jatuh tempo plus membiayai anggarannya.
 
(faa)
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor : Fahmi Achmad

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper