JAKARTA: Proses tukar guling saham antara emiten tambang PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dengan United Fiber System Ltd mundur hingga tahun depan. Corporate Secretary Dian Swastatika Sentosa Hermawan Tarjono mengatakan rencana transaksi tersebut tertunda dikarenakan belum tuntasnya proses penyelesaian internal menuju rencana transaksi perseroan. "Kami perkirakan Juni 2013, rencana pengambilalihan saham UFS bisa rampung," ujarnya saat paparan publik, Jumat (28/12/2012). Seperti diketahui, sebelumnya perseroan menargetkan rencana transaksi untuk membeli sekitar 65% saham United Fiber System Ltd, suatu perusahaan yang terdaftar di bursa efek di Singapura tersebut dapat selesai pada awal tahun depan. Dian Swastatika membayar transaksi itu dengan seluruh saham yang dimiliki di PT Golden Energy Mines Tbk sebesar 67%. "Alasan kami [melakukan tukar guling saham] supaya bisa meraih pinjaman dengan bunga rendah [karena United Fiber System dapat mencarikan pinjaman untuk Golden Energy Mines]," tuturnya. Adapun GMR Infrastructure Investment Pte Ltd juga akan melepas seluruh sahamnya sebesar 30% yang ada di Golden Energy Mines untuk juga ditukar dengan saham di United Fiber System. United Fiber System saat ini memegang konsesi hutan seluas 200.000 hektare di Kalimantan Selatan dimana tambang milik Golden Energy Mines berada. (ra)
Tukar guling saham DIAN SWASTATIKA mundur tahun depan
JAKARTA: Proses tukar guling saham antara emiten tambang PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dengan United Fiber System Ltd mundur hingga tahun depan. Corporate Secretary Dian Swastatika Sentosa Hermawan Tarjono mengatakan rencana transaksi tersebut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Abraham Runga
Editor : Basilius Triharyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
38 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 menit yang lalu
Rupiah Tergelincir ke Rp16.312 per Dolar AS, BI Lakukan Intervensi Pasar
21 menit yang lalu
IHSG 2025 Bisa 8.000, Pengamat: BEI Jangan Banyak Intervensi Pasar
38 menit yang lalu