Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENJUALAN SAHAM: Bahana, harga saham Indomobil Sukses International Rp5.425

JAKARTA –PT Bahana Securities merekomendasikan untuk menahan saham PT Indomobil Sukses International Tbk dengan target harga Rp5.425.

JAKARTA –PT Bahana Securities merekomendasikan untuk menahan saham PT Indomobil Sukses International Tbk dengan target harga Rp5.425.

Rekomendasi tersebut dikeluarkan pascaproses akuisisi 52,35% saham perseroan oleh Gallant Venture Ltd [perusahaan milik Grup Salim yang terdaftar di bursa Singapura] dari PT Cipta Sarana Duta Perkasa.

Tim riset dari Bahana melihat secara jangka pendek, tidak ada perubahan signifikan prospek emiten dengan kode IMAS setelah atau pun sebelum akuisisi. Secara volume, penjualan bulanan produk Nisaan pun tetap berada di angka penjualan 4.871 unit pada November 2012.

Selain itu, penjualan produk emiten otomotif ini di luar Jawa diperkirakan dapat terganggu karena rendahnya pendapatan dari petani akibat rendahnya harga komoditas. Risiko lainnya juga datang dari kebijakan di Jakarta dalam bentuk pajak mobil yang tinggi.

“Dengan tidak adanya katalis positif, menahan (HOLD) saham IMAS adalah yang terbaik,” tuturnya dalam riset yang dipublikasikan, Senin (17/12/2012).

Apalagi setelah mengambilalih kepemilikan saham IMAS, Gallant Venture diwajibkan untuk melakukan tender offer untuk seluruh sisa saham beredar IMAS yang tidak dimiliki oleh PT Cipta Sarana Duta Perkasa pada harga Rp5.420 per saham.

Dalam tahapan ini, tim riset menyarankan investor minoritas untuk berpatisipasi dalam penawaran tender tersebut mengingat adanya risiko penurunan lanjutan dari produk perusahaan otomotif nomor 2 ini akibat adanya peningkatan persaingan.

“Di belakang akuisisi, kami sarankan investor minoritas untuk ikut dalam penawaran tender, dengan target harga Rp5.425 harga tender offer.”

Untuk memenuhi pembelian saham senilai US$809,3 juta, Gallant menerbitkan saham baru senilai US$553 juta, sementara sisanya akan ditutup dari pinjaman perbankan dan penerbitan obligasi.

Salim dulunya merupakan pemilik saham mayoritas Indomobil, pada 1998 terpaksa harus kehilangan saham untuk membayar utang BCA saat krisis ekonomi 1998. Melalui akuisis ini, Grup Salim akan menjadi pemegang saham mayoritas Indomobil. (msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Dewi Andriani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper