Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKSA DANA: Sam Indonesia Equity fund raih yield tertinggi

JAKARTA – Produk reksa dana saham, Sam Indonesia Equity Fund yang dikelola manajer investasi PT Samuel Aset Manajemen memimpin perolehan imbal hasil tertinggi diantara seluruh produk reksa dana terbuka dengan yield 40,23% sepanjang year to date

JAKARTA – Produk reksa dana saham, Sam Indonesia Equity Fund yang dikelola manajer investasi PT Samuel Aset Manajemen memimpin perolehan imbal hasil tertinggi diantara seluruh produk reksa dana terbuka dengan yield 40,23% sepanjang year to date hingga November.Angka tersebut jauh melampuai indeks harga saham gabunagn (IHSG) yang berada di level 11,88%, serta rerata imbal hasil reksa dana saham yang bertumbuh 9,35% dari akhir tahun lalu.Berdasarkan data dari PT Infovesta Utama, keempat produk reksa dana yang dimiliki oleh Samuel Aset Manajemen termasuk dalam sepuluh besar reksa dana yang mencetak return terbaik dalam sebelas bulan tahun ini.Bahkan tiga diantaranya memimpin tiga besar dari masing-masing jenis produk reksa dana antara lain  Sam Indonesia Equity Fund yang menjadi jawaran di reksa dana saham sekaligus memimpin perolehan imbal hasil instrumen investasi ini secara keseluruhan.Kedua, Sam Syariah Berimbang yang mencetak return 27,26% masuk dalam peringkat ketiga reksa dana campuran, yang berhasil dikalahkan oleh Nikko BUMN Plus dengan return 29,61%, dan Trim Kombinasi 2 yang memberikan yield 27,5%.Sedangkan Sam Dana berkembang yang juga merupakan produk reksa dana campuran milik Samuel Aset Manajemen cukup puas bertengger di posisi kelima dengan return 23,33%.Ketiga, produk reksa dana pendapatan tetap Sam Sukuk Syariah Sejahtera juga berhasil menunjukan kinerja memuaskan dengan return 12,2%. Memang masih dibawah dibandingkan Panin Dana Utama Plus 2 milik PT Panin Asset Management yang menduduki posisi puncak dengan yield 12,84%, tetapi jauh melampaui indeks reksa dana pendapatan tetap 7,19%.Presiden Direktur PT Samuel Aset Manajemen Agus Yanuar mengatakan untuk memberikan kinerja terbaik pada seluruh produk reksa dana yang dimiliki, pihaknya menggunakan pendekatan tesis investasi sehingga didapatkan  saham dari sektor terbaik.Tesis tersebut dilihat berdasarkan beberapa indikasi pertama secara makro ekonomi. Dengan kondisi ekonomi Indonesia yang stabil ditengah krisis global maka saham dari sektor domestik menjadi pilihan sementara saham yang berorientasi ekspor dan komoditas dihapus dari portofolio.Sektor domestik tersebut menurutnya terdiri dari konsumsi domestik, konstruksi infrastruktur, perbankan, dan properti. Dari setiap sektor dilihat saham yang memberikan kinerja terbaik.Selain itu, pihaknya juga melihat faktor waktu pembelian, dengan menggunakan analisa teknikal.Ketika suatu saham dianggap sudah melebihi harga wajar maka porsinya akan dikurangi dan masuk ke sektor yang secara fundamental akan menguat.“Kami memilih saham dari sektor terbaik dan saham terbaik di waktu tertentu. Di setiap masa dianggap bisa memberikan imbal hasil terbaik sehingga perlu juga menggunakan pendekatan analisa teknikal,” ucapnya dalam acara Investor Gathering, Rabu (12/12/12).Untuk saat ini, porsi underlying reksa dana Sam Indonesia Equity Fund, alokasi terbesar masih ditempatkan pada saham perbankan sebesar 22,9%, disusul real estate 21%, konstruksi 12,1%, komunikasi 11,2%, dan lainnyaSementara untuk Sam Syariah Berimbang 58,3% diantaranya ditempatkan pada saham, pasar uang 28,4%, sedangkan obligasi hanya mendapat porsi 14,3%. Sedangkan Sam Dana Berkembang sebagian besar yakni 52,7% underlying masih menggunakan pasar uang, 11,1% obligasi, dan penempatan di pasar modal 36,2%.Pada tahun depan, pihaknya masih yakin bisa memberikan kinerja terbaik dengan menggunakan pendekatan tesis investasi yang sama seperti pada tahun ini. “Mengingat kondisi saham yang masih lebih baik dari obligasi, kami akan lebih mengoptimalkan bobot pada saham minimal 60%, sisanya bonds dan money market.”Sementara target imbal hasil konservatif yang diperkirakan untuk reksa dana saham sekitar 20% hingga 25%; 15% hingga 20% reksa dana campuran konvensional, reksa dana campuran syariah dengan proyeksi 13% hingga 18%, serta reksa dana pendapatan tetap sekitar 7% hingga 9%.“Sektor-sektor unggulannya masih konstruksi, konsumsi, perbankan, dan properti,” tuturnya.Analis Ekonomi Samuel Grup Lama Soelistianingsih mengatakan pada tahun depan kondisi makro ekonomi masih stabil dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi 6,3% yang ditopang oleh konsumsi masyarakat yang tinggi serta minat investasi yang tinggi.“Sektor berbasis domestik ekonomi dan demografi masih akan tumbuh. Sedangkan sektor berbasis komoditas mineral dan manufaktur berbasis ekspor masih belum akan naik.” (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper