JAKARTA—PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) menetapkan kupon obligasi senior senilai Rp1 triliun pada level 8,15%, sedangkan kupon obligasi subordinasi senilai Rp2 triliun dipatok sebesar 9,4%.
Sebelumnya, perseroan menawarkan kupon obligasi senior bertenor 5 tahun pada kisaran 7,5%-8,5% sementara kupon obligasi subordinasi bertenor 7 tahun ditawarkan pada kisaran 8,5%-9,5%.
Dua orang pelaku pasar yang mengetahui langsung informasi tersebut mengungkapkan dalam masa penawaran awal (bookbuilding) yang dimulai 29 November 2012-7 Desember 2012, permintaan yang masuk mengalami oversubscribed hingga 2 kali.
"Demandnya oversubscribed sekitar 2 kali," ungkap salah seorang sumber yang mengetahui langsung transaksi itu kepada Bisnis, Minggu (9/11/2012).
Saat Bisnis mengonfirmasikan informasi tersebut kepada salah satu penjamin pelaksana emisi yakni Direktur PT Evergreen Capital Rudy Utomo, dia enggan berkomentar. Namun demikian, dia mengatakan kliennya tidak akan melakukan penambahan nilai penerbitan (upsize) meski permintaan yang masuk mengalami oversubscribed.
"Meskipun hasil bookbuilding sudah over tapi upsize tidak mungkin dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku," ujarnya.
Berdasarkan prospektus yang pernah dirilis manajemen perseroan, penerbitan dua obligasi tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan senilai Rp7 triliun.
Dana yang diperoleh dari penawaran umum kedua obligasi ini direncanakan untuk memperbaiki struktur pendanaan perseroaan dan meningkatkan aktiva produktif, terutama dalam bentuk kredit (90%) dan penanaman dalam surat-surat berharga (10%).
Perseroan sudah memeroleh pemeringkatan untuk obligasi berkelanjutan
I/2012 yakni idAA, sedangkan untuk obligasi subordinasi I/2012 idAA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Bertindak selaku penjamin pelaksana emisi untuk kedua obligasi tersebut adalah PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Evergreen Capital, dan PT Indo Premier Securities. Adapun untuk posisi wali amanat diisi oleh PT Bank Mandiri Persero.
Manajemen perseroan sebelumnya menargetkan dapat memeroleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK pada 11 Desember 2012. (sut)