Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OBLIGASI: Kim Eng Securities incar penjaminan emisi Rp7 triliun

JAKARTA: PT Kim Eng Securities memastikan dapat menangani penjaminan emisi obligasi sekitar empat hingga lima perusahaan dengan nilai penjaminan hingga mencapai Rp7 triliun.

JAKARTA: PT Kim Eng Securities memastikan dapat menangani penjaminan emisi obligasi sekitar empat hingga lima perusahaan dengan nilai penjaminan hingga mencapai Rp7 triliun.

Sebagian besar perusahaan tersebut bergerak di bidang perbankan dan multifinance.

Angka tersebut meningkat hingga 94,4% dibandingkan total penjaminan obligasi tahun ini yang mencapai sekitar Rp3,6 triliun dari tiga perusahaan. “Target kami tahun depan bisa Rp7 triliun, tahun ini sudah ada Rp3,6 triliun dan tidak ada penambahan lagi,” terang Chief Operating Officer (COO) PT Kim Eng Securities Wijaya Subekti di sela acara Indonesia Investor Forum, Rabu (28/11/2012).

Menurutnya tingginya nilai penjaminan obligasi tahun depan didukung oleh masih terjaganya BI rate, biaya bunga yang rendah serta likuditas tinggi membuat return menjadi cemerlang dengan perekonomian Indonesia yang stabil

“Kami berharap performance Indonesia tahun depan masih bisa terjaga. Tahun depan paling banyak dari perusahaan multifinance untuk kebutuhan re-financing,” tuturnya.

Selain untuk penjaminan obligasi, perusahaan sekuritas ini juga akan menjamin emisi dua perusahaan yang akan menawarkan saham perdana (initial public offering) pada tahun depan dengan nilai sekitar Rp1 triliun.

Dua perusahaan yang akan go public pada tahun depan bergerak di sektor infrastruktur dan angkutan perkapalan. Rencannya proses IPO akan dilaksanakan pada Semester I.

Namun dia masih belum dapat menyampaikan pembangian nilai penjaminan emisi di masing-masing perseroan tersebut. “Tahun depan setidaknya akan ada dua penangan IPO di semester I. Kalau tahun ini tidak ada IPO yang kami tangani,” ucapnya.

Dia mengatakan awalnya perusahaan di sektor angkutan perkapalan tersebut akan go public pada tahun ini, namun mengingat kondisi pasar yang masih belum mendukung maka rencana tersebut diundur hingga tahun depan. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper