Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA - PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk (PJAA) menawarkan obligasi II tahun 2012 senilai Rp300 miliar. Obligasi yang dirilis dalam dua seri tersebut ditawarkan dengan kisaran kupon 7,75%-8,7%.
 
"Untuk Seri A dengan jangka waktu tiga tahun kuponnya sebesar 7,5%-8,4%. Sedangkan untuk seri B dengan jangka waktu 5 tahun besaran kuponnya di kisaran 7,75%-8,7%," kata Dadang Suryanto, Direktur Head of Investment Banking, PT Mandiri Sekuritas, selaku penjamin pelaksana emisi obligasi PJAA di Jakarta, Senin (26/11).
 
Dijelaskan dia dalam masa penawaran nanti, investor yang disasar antara lain Dana Pensiun, Asuransi, Bank, dan Asset Manajemen. "Kita harapkan ke sana," ujar Dadang.
 
Namun demikian, jika pada masa penawaran nanti mengalami kelebihan permintaan, Dadang menegaskan bahwa PJAA tidak akan mengakomodir dengan menaikan jumlah obligasi yang dirilis tersebut. 
 
"Karena aturan dari Bappepam, nilai obligasi tidak boleh di-up size. Jadi tetap Rp300 miliar," katanya.
 
Direktur Utama PJAA Budi Karya Sumadi mengatakan alokasi dana hasil obligasi tersebut sebesar Rp100 miliar untuk penyertaan modal di Dunia Fantasi (Dufan). Sementara sisanya untuk mendanai sebagian biaya pembangunan Coastavila yang terletak di kawasan Ancol bagian timur.
 
"Investasi Coastavila tahun ini sudah Rp100 miliar. Tahun depan karena ada pembanguna lanjutan, nanti nambah lagi Rp200 miliar," ujar Budi.
 
Dia menambahkan, ada tiga proyek properti besar yang sedang dikerjakan Perseroan. Selain proyek Coastavila, Perseroan juga membangun hotel dan apertemen berbiaya murah. 
 
"Tiga proyek properti ini membutuhkan investasi di kisaran Rp 300 miliar - Rp 500 miliar," ujar Budi.
 
Secara umum, lanjut Budi,  investasi perseroan dianggarkan sebesar Rp700 miliar. Dari anggaran tersebut dibagi rata baik untuk proyek properti dan rekreasi. 
 
Sejauh ini, lanjutnya, rekreasi memang masih mendominasi sumbangan pendapatan perseroan hingga 70%, sementara dari properti sebesar 30%. 
 
"Tetapi tahun depan properti kita mulai banyak pembangunan, tentu akan menyumbang lebih besar untuk pendapatan," kata Budi.
 
Untuk diketahui, hingga akhir tahun ini perseroan menargetkan perolehan laba sebesar Rp170 miliar. Sementara target pendapatannya sebesar Rp1,1 triliun. 
 
"Kalau untuk tahun depan kita targetkan laba lebih tinggi karena banyak pengembangan usaha. Kita harapkan bisa meraih laba hingga Rp190 miliar, dengan hasil penjualan sebesar Rp1,3 triliun hingga Rp 1,4 triliun," kata Budi.
 
Dari target penjualan 2013 itu, Budi menguraikan bahwa segmen properti akan menyumbang hingga Rp800 miliar. Sementara rekreasi menyumbang sebesar Rp500 miliar. 
 
Namun demikian, kata Budi, segmen rekreasi perseroan seperti Dufan dan Atlantis ditargetkan tetap leading di pasar rekreasi di Tanah Air.Menurut dia, ke depan, perseroan akan menambah beberapa fasilitas di Dufan sehingga secara makro kehadiran fasilitas tersebut dapat menyenangkan pengunjung. 
 
"Desember nanti kita buat stand show di Dufan yang kita namai Temple of Fire. Ini tentu akan mewarnai kegiatan operasi Dufan di 2013. Kita juga akan membangun Indoor Dufan," paparnya.
 
Budi juga menambahkan, pihaknya juga akan masuk ke setiap restoran yang beroperasi di kawasan Ancol, yang selama ini masih dalam kerjasama revenue sharing. 
 
"Kita akan masuk dengan equiti 25%. Yang sudah dijalakankan itu dengan Takigawa. Melalui investasi nanti kita bisa dapat lebih, tidak hanya dari revenue sharing," tegasnya.
 
(faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper