Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AAA SEKURITAS: Pisahkan unit manajer investasi

JAKARTA: Divisi usaha fund management PT AAA Sekuritas resmi melakukan pemisahan bidang usaha atau spin off sebagai perusahaan manajer investasi dengan nama  PT AAA Asset Management.Head of Investment AAA Asset Management Siswa Rizali mengatakan

JAKARTA: Divisi usaha fund management PT AAA Sekuritas resmi melakukan pemisahan bidang usaha atau spin off sebagai perusahaan manajer investasi dengan nama  PT AAA Asset Management.Head of Investment AAA Asset Management Siswa Rizali mengatakan surat pemisahan usaha tersebut sebetulnya telah terbit sejak Oktober.Namun terhitung pada 19 November, kantor AAA Asset Management resmi berbeda dari induk usahanya PT AAA Sekuritas yang semula berlokasi di Menara Equity.“Efektif pada 19 November 2012, PT AAA Asset Management pindah alamat dan menempati ruang kantor baru di Plaza Asia lantai 18, Jalan Jenderal Sudirman Kav 59,” ucapnya melalui surat elektronik yang dikirim kepada Bisnis, Rabu (21/11/2012).Setelah pemisahan usaha ini, maka PT AAA Asset Management diberi waktu hingga akhir Oktober untuk merubah nama dari unit usaha reksa dana yang awalnya masih memakai nama PT AAA Sekuritas diubah menjadi PT AAA Asset Management.Pelaksanaan spin off ini merupakan aturan dari Bapepam LK agar tidak terjadi konflik kepentingan antara perusahaan efek dengan bisnis manajer investasi.“Reksa dana menggunakan nama sekuritas dikasi waktu sampai akhir November untuk seluruhnya diubah menjadi Asset Management,” ucapnya.Namun hal tersebut tidak menjadi persoalan karena hanya merupakan proses administrasi. Pasalnya selama ini dana kelolaan tetap berada di bawah unit usaha AAA Asset Management yang disimpan pada Bank Kustodian.“Ini hanya dikasi waktu untuk mengurusi persoalan administrasi saja,” tuturnya.Rizali mengatakan hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan dapat mengelola dana kelolaan hingga Rp4 triliun.Sebagian besar masih ditopang oleh reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) yakni Rp2,3 triliun atau 57,5%.Sementara Rp1,7 triliun sisanya terbagai untuk reksa dana terproteksi dan reksa dana konvensional. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper