JAKARTA--PT Astra Sedaya Finance berpotensi melunasi kewajiban obligasi yang akan jatuh tempo senilai Rp1,9 triliun pada tahun depan dengan menggunakan sumber dana internal.
Hal tersebut disampaikan oleh analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Danan Dito & Putri Amanda dalam keterangan resminya, Selasa (21/11).
Danan dan Putri berkeyakinan perusahaan pembiayaan di bawah kendali Grup Astra itu memiliki kemampuan yang cukup untuk memenuhi kewajiban obligasi yang akan jatuh tempo pada Februari dan Maret 2013.
"Perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban obligasi yang jatuh tempo dengan didukung oleh saldo kas senilai Rp497 triliun per 30 September 2012 dan rerata penerimaan piutang pembiayaan sekitar Rp1,5 triliun per bulannya," jelas keduanya.
Seiring dengan itu, Pefindo menegaskan peringkat Astra Sedaya Finance pada level idAA+. Rincian obligasi perseroan adalah obligasi XII/2011 seri B sebesar Rp239 miliar yang jatuh tempo 25 Februari 2013, obligasi berkelanjutan I 2012 tahap I senilai Rp750 miliar yang jatuh tempo 3 Maret 2013, dan obligasi XI/2010 seri D senilai Rp106 miliar yang jatuh tempo pada
18 Maret 2013.
Astra Sedaya merupakan perusahaan pembiayaan untuk penjualan mobil dan pembiayaan alat berat yang diatribusikan oleh Grup Astra. Saat ini, perseraon melayani nasabahnya melalui 60 kantor cabang dan lebih dari 3.500 dealer di berbagai kota besar di Indonesia.
Per 30 September 2012, sebanyak 37,50% saham perseroan dimiliki oleh PT Astra International Tbk, dan sisanya dimiliki oleh anak usaha Astra Group yaitu PT Garda Era Sedaya sebanyak 37,5%, dan PT Sedaya Multi Investama sebanyak 25%.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perseroan saat ini mencatatkan sebanyak 11 seri obligasi dengan nilai total mencapai Rp8,63 triliun.
(faa)
