JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani Investment Management akan meluncurkan sekitar tiga hingga empat produk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) Pembiayaan Mikro pada tahun depan dengan target Asset Under Management (AUM) hingga Rp700 miliar.
Presiden Direktur PT PNM Investment Management MQ Gunadi mengatakan penambahan produk RDPT berbasis UKM tersebut dilakukan seiring dengan masih cerahnya prospek pembiayaan untuk pengembangan usaha mikro di tahun depan.
Hal ini, sambungnya, terlihat dari masih besarnya respon pasar terhadap setiap kali penerbitan RDPT berbasis UKM oleh perseroan. Menurut Gunadi, selain untuk pembiayaan mikro, pada tahun depan, perusahaan ini juga berniat untuk meluncurkan produk RDPT yang khusus yang menyasar ekonomi kreatif.
"Prospek RDPT pembiayaan mikro ini luar biasa, setiap kali diterbitkan pasti habis. Tahun depan kami akan memacu lagi dengan meluncurkan sekitar tiga hingga empat RDPT berbasis UKM dengan target AUM Rp700 miliar," ucapnya dalam konfrensi pers, Senin (19/11/2012).
Besarnya jumlah investor yang berminat terhadap RDPT karena menurutnya produk ini memberikan imbal hasil yang tetap ditengah volatilitas pasar yang terjadi sekaligus membantu pengembangkan industri UMK di Indonesia. "RDPT beri fixed income sehingga banyak yang alokasi ke RDPT," tuturnya.
Menurutnya, setiap kali akan menerbitkan RDPT, perusahaan yang beralamat di Gedung Arthaloka ini menyiapkan Rp5 miliar sebagai dana komitmen Manajer Investasi, sehingga investasi yang akan dikeluarkan untuk empat produk setidaknya Rp20 miliar.
Sejak pertama kali menerbitkan pada 2011, perseroan telah meluncurkan 4 produk RDPT dengan total dana kelolaan mencapai Rp850 miliar. Dari nilai tersebut, Rp200 miliar diantaranya merupakan RDPT PNM Investment Management Pembiayaan Mikro BUMN yang diluncurkan pada 2011. Sementara Rp650 miliar lainnya diluncurkan pada tahun ini.
Menurut Gunadi, dari total tersebut, Rp500 miliar adalah produk RDPT yang dikerjasamakan dengan perusahaan induk PNM (persero) sebagai pihak antara yang akan menyalurkan kepada usaha mikro kecil. Sedangkan Rp150 miliar sisanya merupakan hasil kerjasama antara PNM Investment Management dengan Perumnas.
RDPT yang memiliki aset dasar atau underlying asset berupa medium term notes (MTN) yang diterbitkan PNM (persero) memiliki jangka waktu 18 bulan dengan indikasi return sekitar 9% per tahun.
Presiden Direktur PNM Parman Nataatmadja menuturkan prospek untuk pembiayaan di sektor UKM masih sangat besar, sebab masih ada sekitar 70% yang belum tersentuh.
Selain dari produk RDPT, perseroan juga akan menggunakan pendanaan dari perbankan dan penerbitan obligasi. Namun sayangnya, Parman masih belum bisa mengatakan berapa persen dana RDPT yang dikeluarkan anak usaha tersebut akan dikerjasamakan dengan perseroan.
"Kami masih belum bisa menyebutkan nilainya, tapi kemungkinan untuk pembiayaan dari RDPT baru akan dibutuhkan pada Semester II/2013," tuturnya. Sebab, menjelang akhir tahun 2013 yang mendekati masa-masa kampanye 2014 akan banyak pendanaan yang dibutuhkan UKM, terutama yang bergerak di bidang percetakan.
(faa)