JAKARTA: Terbatasnya pasokan obligasi pemerintah menjelang pengujung tahun mendorong permintaan surat utang negara melesat hingga Rp28,94 triliun, naik hampir dua kali lipat dari penawaran lelang sebelumnya yang sebesar Rp18,82 triliun.Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Senin (12/11), total penawaran yang masuk lelang mencapai Rp28,94 triliun, jauh lebih tinggi dari hasil lelang sebelumnya yang sebesar Rp18,82 triliun pada 4 November lalu.Pada lelang kali ini, investor tercatat banyak memburu SUN bertenor 16 tahun yakni seri FR0064 dengan total permintaan Rp9,34 triliun pada kisaran imbal hasil (yield) 5,96%-6,37%. Seri FR0065 yang bertenor 21 tahun meraih penawaran mencapai Rp7,81 triliun dengan kisaran yield 6,28%-6,43%.Penawaran tertinggi ketiga yakni seri FR0066 dengan nominal sebesar Rp5,17 triliun. Obligasi pemerintah yang jatuh tempo pada 15 Mei 2018 memiliki kisaran yield 5,06%-5,43%.Seri SPN03130213 dan SPN12131113 mendapat permintaan masing-masing senilai Rp4,05 triliun dan Rp2,56 triliun. Adapun yield-nya berada pada kisaran 4,28%-3,68% dan 4,53%-5%.Dengan mempertimbangan yield yang diminta, pemerintah memutuskan menaikkan (upsize) target penerbitan sebesar Rp2,5 triliun dari target indikati Rp5 triliun menjadi Rp7,5 triliun.Adapun, rincian kelima seri yang dimenangkan yakni SPN-3 bulan dan SPN-1 tahun masing-masing sebesar Rp1 triliun dengan yield tertinggi yang dimenangkan 3,78% dan 4.65%.Seri FR0066 yang bertenor 6 tahun dimenangkan dengan nominal terbanyak yakni Rp2,5 triliun pada tingkat bunga 5,25%.Seri FR0064 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2028 dimenangkan dengan tingkat bunga 6,12% sebesar Rp1,85 triliun. Sisanya, seri FR0065 dimenangkan sebesar Rp1,15 triliun dengan tingkat bunga 6,62%.Analis PT Nusantara Capital Securities I Made Adi Saputra, menilai minat investor masih sangat tinggi terhadap instrumen utang yang dikeluarkan pemerintah, terutama investor asing. Hal ini dibuktikan dengan tren kenaikan yield di pasar sekunder justru menjelang proses lelang SUN.“Pasar sekunder pun masih menunjukkan tren kenaikan sesaat sebelum lelang, padahal biasanya mengalami koreksi, ini menunjukkan minat investor masih tinggi,” ungkapnya.Dari sisi suplai, sambungnya, penerbitan surat utang negara sudah hampir memenuhi target sehingga suplai mulai terbatas. Investor harus mencari di pasar sekunder dengan kisaran yield yang lebih rendah.“Suplai mulai terbatas, lelang SUN tercatat tinggal dua kali lagi sampai akhir tahun, 27 November dan 4 Desember. Investor tentu akan berebut masuk ke pasar lelang,” ungkapnya.Berdasarkan catatan, seri FR0066 dimenangkan dengan nominal paling besar oleh pemerintah. Menanggapi hal itu, Made berpendapat seri bertenor 6 itu masih baru sehingga pemerintah ingin menambah akumulasi nominal surat utang atau outstanding.(bas)
SURAT UTANG: Penerimaan Melesat Hingga Rp28,94 Triliun
JAKARTA: Terbatasnya pasokan obligasi pemerintah menjelang pengujung tahun mendorong permintaan surat utang negara melesat hingga Rp28,94 triliun, naik hampir dua kali lipat dari penawaran lelang sebelumnya yang sebesar Rp18,82 triliun.Berdasarkan data
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Aang Ananda Suherman
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
31 menit yang lalu