Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR OBLIGASI: Volume Perdagangan Surat Utang Di Indonesia Terendah Di Asean

JAKARTA: Likuditas pasar obligasi di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asean akibat minimnya volume perdagangan di pasar surat utang.Ali Setiawan, Director/ Head of Global Markets HSBC, mengatakan volume perdagangan

JAKARTA: Likuditas pasar obligasi di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asean akibat minimnya volume perdagangan di pasar surat utang.Ali Setiawan, Director/ Head of Global Markets HSBC, mengatakan volume perdagangan tersebut dipengaruhi oleh sedikitnya jumlah investor lokal yang masuk ke pasar obligasi.Di negara lain, jumlah investor lokal serta transaksi yang terjadi di pasar obligasinya cukup mendominasi dan lebih aktif sehingga likuditas obligasinya pun terbilang cukup besar, meskipun secara imbal hasil tidak lebih tinggi dibandingkan Indonesia.“Volume perdagangan pasar obligasi Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara satu kawasan sehingga likuiditasnya obligasinya kurang likuid. Kalau negara lain yield lebih rendah tapi pemain lebih,” ujarnya, Jumat (19/10/2012).Masih tingginya imbal hasil goverment bond Indonesia dibanding negara lain di tengah pelemahan ekonomi global menyebabkan banyaknya investor asing yang melirik untuk berinvestasi di obligasi terutama Surat Utang Negara Indonesia.“Yield goverment bond memang turun tapi masih menarik bagi asing karena potensi di Indonesia masih kuat sehingga secara fundamentali diminati. Tapi karena pemain lokal yang masih rendah dan aktivitas yang masih kurang, likuditas pasar obligasi juga kurang baik,” ujarnya.Meski demikian dia melihat potensi obligasi di Indonesia akan terus bertumbuh seiring dengan imbal hasil di Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan negara pada satu kawasan. Hal ini berdampak pada potensi penyerapan yang juga cukup besar.“Saat ini memang belum begitu berkembang, tetapi slowly pasti akan berkembang dan kita memang butuh waktu.” (bas) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper