SURABAYA--PT Pos Indonesia berharap dapat melepas sekitar 20%-30% saham perseroan kepada publik dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) yang ditargetkan terealisasi pada semester II/2013.
Direktur Utama Pos Indonesia I Ketut Mardjana mengatakan usulan rencana IPO tersebut kini telah diajukan kepada Kementerian BUMN selaku pemegang saham pengendali perseroan untuk selanjutnya dibahas oleh Komite Privatisasi BUMN.
"Persiapan IPO sudah luar biasa baik secara legal maupun rencana bisnis selama 5 tahun ke depan. Legal preparation-nya sudah disiapkan untuk dibenahi hal-hal yang berkaitan hukum dan masalah aset yang diharapkan akhir tahun sudah siap. Jadi pada saatnya, well ready untuk IPO," katanya, Kamis (18/10/2012).
Dalam persiapan IPO tersebut, ungkapnya, pihaknya telah menunjuk Ernst and Young (EY) sebagai konsultan yang akan membantu menyusun rencana bisnis dan proyeksi kinerja keuangan dalam 5 tahun ke depan. "Besaran saham yang mau dilepas masih dibahas tapi diharapkan bisa sekitar 20%-30%," ujarnya.
Ketut optimistis proses persetujuan IPO perseroan bakal berjalan mulus baik di level pemegang saham maupun parlemen, sehingga . "Faktor pentingnya adalah bagaiman kami menjelaskan dan meyakinkan pemegang saham dan DPR bahwa dengan IPO ini kinerja dan layanan perseroan bisa lebih baik ke depannya. Jadi ini masalah penjelasan saja," terangnya.
Menurutnya, dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi bisnis perseroan a.l. utilitasi aset-aset perseroan, pembangunan sistem operasional, penambahan dan perbaikan infrastruktur, dan pembentukan beberapa anak usaha baru.
"Kebutuhan pengembangan bisnis kami luar biasa besar, nggak mungkin itu dipenuhi sekaligus. Jadi tahap pertama pendanaannya melalui IPO, lalu pinjaman bank atau obligasi, dan juga dengan pola partnership,"
tuturnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, perseroan akan membentuk enam anak perusahaan yakni PT Logistik Pos Indonesia, PT Kurir Pos Indonesia, PT Property Pos Indonesia, PT Jasa Keuangan Pos Indonesia, PT Posmart Indonesia, dan PT Bhakti Wasantara Net. (Foto:Posindonesia.co.id) (msb)