SURABAYA: PT BNI Securities mengincar penambahan jumlah nasabah online trading syariah sebanyak 700 nasabah dalam periode 3 bulan terakhir tahun ini.Direktur BNI Securities Mohammad Rubani mengatakan sejak diluncurkan pada 17 Juli 2012, jumlah nasabah online trading syariah BUMN Sekuritas itu saat ini masih sangat sedikit yaitu sekitar 50 nasabah."Pemahaman masyarakat tentang pasar modal secara umum ternyata masih rendah, apalagi tentang saham syariah-nya. Selain itu memang pada Juli-Agustus kondisi pasar lagi lesu," katanya di sela-sela sosialisasi esmart syariah, Rabu malam (17/10).Maka dari itu, jelasnya, pihaknya saat ini sedang gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya tentang investasi saham syariah di beberapa kota besar baik melalui forum seminar maupun talkshow di stasion televisi dan radio. "Hasil sosialisasi kami di Banda Aceh dan Banjarmasin, responsnya cukup bagus," ujarnya.Menurutnya, potensi pasar saham syariah di Indonesia masih sangat besar jika dilihat dari komposisi penduduk Indonesia yang mayoritas adalah muslim. Belum lagi, sambungnya, proporsi total investor di Bursa Efek Indonesia terhadap total jumlah penduduk Indonesia saat ini masih sangat rendah."Total jumlah investor yang terdaftar di KSEI itu sekitar 270.000 investor yang mana dari jumlah tersebut 60%-nya adalah asing. Jadi investor lokalnya masih sedikit sekali," jelasnya.Dengan luasnya jaringan yang dimiliki dan ditambah dengan sosialisasi yang dilakukan, Rubani optimistis dalam 3 bulan ke depan pihaknya bisa menjaring 700 nasabah online trading syariah. "Kami saat ini punya 181 tenaga sales di seluruh Indonesia, kalau mereka ditarget 1 nasabah per bulan, target tersebut bisa tercapai hingga akhir tahun," ujarnya.Selain menjaring nasabah ritel, sambungnya, BNI Securities juga akan menjaring nasabah institusi yang sudah menerapkan prinsip usaha syariah. "Saat ini porsi nasabah institusi kami hanya 25%, target kami ke depan porsinya bisa naik menjadi 40%," tambahnya.Anggota Dewan Syariah Nasional MUI Kanny Hidaya mengakui masih banyak masyarakat muslim Tanah Air yang masih beranggapan bahwa investasi saham seperti bermain judi sehingga haram hukumnya. "Padahal konsep syariah saham itu bukan konsep asing. Pada Muktamar ke-7 Akademi Fiqih di Jeddah pada 1992, sudah mengeluarkan fatwa bahwa jual beli saham itu boleh. Jadi Indonesia banyak ketinggalan," katanya.DSN MUI sendiri, sambungnya, juga telah mengeluarkan fatwa No. 80 yang menyatakan investasi saham halal hukumnya bagi muslim yang memiliki dana lebih. "Secara fiqih perdebatannya juga sudah selesai karena yang menyatakan halal lebih banyak," ujarnya.Terlebih lagi saat ini, tambah Kanny, sudah terdapat indeks saham syariah dan fasilitas online trading syariah yang bisa menghapuskan keraguan bagi masyarakat muslim untuk berinvestasi di pasar saham."Untuk fasilitas online trading syariah-nya kami telah memberikan sertifikat kepada tiga sekuritas yaitu eTrading, Indopremier, dan BNI Securities," ujarnya.Dengan bertransaksi melalui online trading syariah, tambah Rubani, investor sebenarnya tidak perlu khawatir karena sistem online trading syariah secara otomatis akan menolak transaksi saham-saham non-syariah dan juga transaksi yang tidak sesuai dengan prinsip akad syariah."Jadi kalau di esmart syariah, transaksi short selling dan margin trading akan otomatis direject by system," tambahnya.Dengan menggarap pasar saham syariah tersebut, lanjutnya, dapat mendongkrak transaksi rerata harian perseroan yang selama ini sekitar Rp142 miliar-Rp150 miliar. "Kami targetnya transaksi rata-rata per hari bisa mencapai Rp180 miliar pada kuartal keempat ini," ujarnya. (faa)
ONLINE TRADING SYARIAH: BNI Securities bidik 700 nasabah
SURABAYA: PT BNI Securities mengincar penambahan jumlah nasabah online trading syariah sebanyak 700 nasabah dalam periode 3 bulan terakhir tahun ini.Direktur BNI Securities Mohammad Rubani mengatakan sejak diluncurkan pada 17 Juli 2012, jumlah nasabah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Dara Aziliya
Topik
Konten Premium