JAKARTA: Anak usaha PT Bukit Asam Tbk, PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), akan memasok tenaga listrik sebesar 2x620 MW untuk jaringan interkoneksi Sumatra-Jawa, Madura Bali.
Berdasarkan keterbukaan yang dipublikasi Senin (17/9), HBAP telah menandatangani Perjanjian Jual Beli (PPA) dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memasok listrik selama 25 tahun.
Anak usaha yang baru diresmikan awal bulan ini akan membangun PLTU 2x620 MW (Sumsel 8) yang berlokasi di mulut tambang Banko Tengah, Tanjung Enim, Sumatra Selatan.
“Proyek PLTU ini masuk dalam program Independent Power Producer (IPP) dan skema bisnisnya berbasis Built, Own, Operate and Transfer (BOOT) terhitung 25 tahun sejak masuk masa beroperasi komersial,” kata Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam.
Proyek PLTU itu, lanjutnya, diharapkan dapat mulai dibangun pada 2013 dan selesai pada 2016 sehingga operasi komersial dapat dilakukan pada awal 2017.
Perusahaan ini pekan lalu juga telah menandatangani perjanjian jual beli batu bara (CSA) dengan Bukit Asam untuk memasok 5,4 juta- 6 juta ton per tahun. Untuk kebutuhan itu, cadangan batu bara sebanyak 150 juta ton dengan kalori 4.200 kcal/kg GAR telah dialokasikan dari tambang Bukit Asam di Banko Tengah.
HBAP merupakan perusahaan patungan antara PTBA dan China Huadian Hong Kong Limited dengan porsi masing masing 45% dan 55%.
Dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia Senin (17/9), saham berkode PTBA naik 8,31% menjadi Rp16.950, memimpin kenaikan 1,87% di sektor pertambangan. Harga tersebut membentuk kapitalisasi pasar senilai Rp39,05 triliun. (07/yus)