BANGKOK : Harga karet menanjak untuk pertama kali dalam 3 hari akibat spekulasi Bank Sentral Eropa akan mengumumkan kebijakan mengatasi krisis utang dan Indonesia berkomitmen membatasi ekspor.
Harga karet untuk pengiriman Februari naik 3,6% menjadi 227 yen per kilogram (US$2.895 per metrik ton) di bursa Tokyo Commodity Exchange. Sepanjang 2012, harga komoditas bahan baku ban ini telah turun 14%.
Pejabat ECB mengatakan bahwa usulan Gubernur ECB Mario Draghi dalam resolusi krisis utang adalah pembelian surat utang negara yang akan distrerilisasi untuk mengatasi masalah terkait percetakan uang. Draghi akan mengadakan konferensi pers setelah ECB mengumumkan keputusan suku bunga pada Kamis (6/9/2012).
“Ekspektasi untuk tindakan ECB semakin besar, mendorong investor untuk membeli kembali kontrak berjangka,” ujar Hideshi Matsunaga, analis pialang ACE Koeki Co. di Tokyo, hari ini Kamis (6/9/2012).
Harga kontrak karet juga naik seiring dengan harga minyak di New York selama 2 hari berturut-turut, mendorong daya tarik karet alam sebagai alternatif produk sintetis. Sebuah laporan menunjukkan jumlah stok mengalami penurunan terbesar dalam 5 pekan di AS, yang merupakan negara konsumen minyak mentah terbesar.
“Komitmen Indonesia untuk membatasi ekspor juga mendorong harga,” ujar Sureerat Kunthongjun, analis AGROW Enterprise Ltd pada Kamis (6/9).
Menurut Ketua Asosiasi Karet Indonesia Daud Husni Bastari pada Kamis (6/8), Indonesia berkomitmen penuh untuk mengurangi ekspor sebanyak 100.000 ton pada kuartal keempat tahun ini dan diamini oleh Thailand dan Malaysia.
Harga karet untuk pengiriman Januari ditutup naik 2% menjadi 22.030 yuan (US$3.472) per ton di bursa Shanghai Futures. Berdasarkan Institut Riset Karet Thailand, harga karet free-on-board Thailand naik 0,9% menjadi 87,10 baht (US$2,79) per kilogram. (sut)