Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KEDELAI: Capai Rekor Akibat AS Dilanda Kekeringan

SINGAPURA:  Harga kedelai bereli mencapai rekor akibat kekeringan terburukdi AS dalam setengah abad mengganggu produksi di negara penghasil terbesarkomoditas itu sementara permintaan ekspor naik. Pada saat yang sama, hargajagung dan gandum juga

SINGAPURA:  Harga kedelai bereli mencapai rekor akibat kekeringan terburukdi AS dalam setengah abad mengganggu produksi di negara penghasil terbesarkomoditas itu sementara permintaan ekspor naik. Pada saat yang sama, hargajagung dan gandum juga meningkat.Harga kontrak kedelai untuk pengiriman November naik 1,7% menjadi US$17,605per bushel di Chicago Board of Trade sebelum menyentuh US$17,5775 pada pukul13:25 waktu Singapura. Harga kontrak paling aktif tersebut telah menguat 46%sepanjang tahun ini.Kenaikan harga akan mendorong biaya pangan global dan melanjutkanpeningkatan 6,2% pada Indeks Harga Pangan Dunia PBB bulan lalu. MenurutKelompok Petani Profesional Amerika (Pro Farmer) pekan lalu, panen di ASdiperkirakan turun menjadi 2,6 miliar bushel. Angka tersebut di bawahprediksi pemerintah 2,692 miliar bushel yang dikeluarkan 10 Agustus, danrealisasi 3,056 miliar bushel pada tahun lalu. “Jelas ada aksi beli pagi ini. Hal itu terpengaruh dua hal, yaitu laporanPro Farmer dan penjualan ekspor yang mendorong harga naik,” ujar MichaelPitts, direktur penjualan komoditas National Australia Bank Ltd di Sydney,pada Senin (27/8/2012).Menurut Departemen Pertanian AS, ekspor mencapai 585.775 metrik ton daripanen baru selama pekan yang berakhir 16 Agustus, turun dibandingkan 550.100metrik ton pada periode sama tahun lalu. Data tersebut juga memperkirakanpenjualan tahunan sejak 1 September 2011 akan mencapai 16,8 juta ton,melonjak 53% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. “Permintaan kedelai AS menguat selama beberapa bulan terakhir terutamadidorong oleh peningkatan ekspor,” ujar para analis Morgan Stanley yangdipimpin Hussein Allidina. (if)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurul Hidayat

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper