Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CENTRAL PROTEINAPRIMA: Terus upayakan pencabutan Suspensi

 

 

 

JAKARTA: PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima) terus berupaya agar suspensi perdagangan sahamnya oleh otoritas bursa segera dibuka salah satunya dengan cara meningkatkan kepercayaan publik terhadap kondisi fundamental perseroan.

 

Dalam keterbukaan informasi yang dirilis manajemen emiten berkode CPRO itu, Jum'at (24/8/2012), manajemen perseroan berencana menggelar paparan publik pada 7 September 2012 yang akan memaparkan mengenai kinerja perseroan selama semeter I/2012 dan status negosiasi dengan para pemegang obligasi.

 

"Diharapkan dengan adanya paparan publik ini, para investor dapat memeroleh informasi terkini mengenai kelangsungan bisnis perseroan sebagai salah satu kondisi untuk membuka perdagangan saham CPRO," tulis manajemen perseroan.

 

Berdasarkan catatan Bisnis, manajemen perseroan yang dipimpin oleh Mahar Atanta Sembiring itu telah beberapa kali menyampaikan permintaan pembukaan suspensi saham perseroan kepada otoritas bursa.

 

Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Hoesen sebelumnya menyatakan suspensi saham CP Prima baru akan dibuka setelah ada kepastian hasil restrukturisasi utang obligasi senilai US$325 juta.

 

Dia mengatakan nilai obligasi yang sedang dalam masa restrukturisasi tersebut cukup besar yang berpotensi memengaruhi masa depan perseroan. 

 

"Kalau ternyata kreditur menolak skema restrukturisasi yang diajukan, berarti perseroan harus bayar obligasinya, sementara perseroan pernah menyatakan tidak sanggup melunasinya. Ini bisa berpotensi dipailitkan," katanya belum lama ini.

 

Maka dari itu, jelasnya, pihaknya akan melihat dulu perkembangan proses restrukturisasi obligasi yang sedang ditempuh manajemen perseroan di Pengadilan Singapura.

 

"Kami tunggu dulu sampai ada keputusan dari Pengadilan Singapura, jika krediturnya sudah sepakat dengan proposal restrukturisasi yang diajukan, suspen sahamnya bisa dibuka lagi," jelasnya.(msb)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper