JAKARTA : Rupiah melanjutkan pelemahan akibat spekulasi kebijakan banksentral yang diumumkan pekan lalu tidak dapat mengatasi defisit neracapembayaran yang mencapai level terbesar dalam 5 tahun.
Menurut harga dari bank lokal yang dikompilasi Bloomberg, rupiah melemah0,1% menjadi Rp9.491 per US$ pada pukul 9:03 waktu Jakarta. Kurs tengahBank Indonesia pada Selasa (14/8/2012) juga mencatat rupiah melemah ke 9.490 perdolar AS.Rupiah telah melemah 4,5% selama 2012, kinerja terburuk di antara 11 matauang asia paling aktif. Di saat yang sama, volatilitas sebulan yang mencatatpergerakan nilai mata uang terhadap harga masih tetap pada 7,50%.Bank Indonesia pada 10 Agustus memperbolehkan investor asing untuk melakukanhedging terhadap transaksi valas selama sepekan dan menaikkan suku bungafasilitas simpanan Bank Indonesia sebesar 25 basis poin menjadi 4% untukmengatasi defisit neraca pembayaran.
Defisit neraca berjalan melebar menjadiUS$6,9 miliar pada kuartal kedua dari US$2,9 miliar pada kuartal sebelumnya. “Dalam jangka pendek, sulit mengecilkan defisit neraca berjalan secarasignifikan. Kita lihat rupiah melemah,” ujar Irene Cheung, analis valutaasing Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura.Menurut data Himpunan Pedagang Surat Utang Negara (Himdasun), imbal hasilsurat utang negara yang jatuh tempo pada April 2017 sedikit berubah disekitar 5,48%. (if)