JAKARTA: Bumi Plc menyatakan penurunan harga batu bara yang biasa digunakan untuk pembangkit listrik berpengaruh terhadap kinerja perseroan setelah perusahaan itu mencatat kerugian US$117 juta di semester pertama akibat hujan.Perusahaan yang memegang saham pada dua emiten batu bara terbesar Indonesia itu membukukan kerugian pada 6 bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan laba US$54 juta pada periode sama tahun lalu.Laporan keuangan interim perusahaan yang tercatat di London itu menunjukkan laba operasional melonjak menjadi US$128 juta pada semester I/2012, dari US$62 juta pada periode yang sama pada tahun lalu.“Jatuhnya harga batu bara thermal jelas berpengaruh dan bila terus berlangsung akan berdampak secara material terhadap keuntungan kami tahun ini,” ujar CEO Bumi Plc Nalin Rathod di London seperti dikutip Bloomberg.Bumi memangkas target produksi batu bara tahun ini dan mengatakan harga jual akan lebih rendah selama akhir tahun ini. Penurunan harga batu bara telah memangkas pendapatan bagi sejumlah pelaku industri termasuk Xstrata Plc, eksportir terbesar dunia. Selain itu, Rio Tinto Group mengumumkan penutupan tambang. “Perkiraan untuk 2013 kelihatannya sangat menantang bagi Bumi bila didasarkan pada harga batu bara saat ini. Kami terus memandang Bumi sebagai investasi klasik high-risk, high-reward,” ujar sejumlah analis JPMorgan Chase & Co dalam sebuah laporan.Harga saham Bumi Plc turun 1,1% menjadi 365,9 pence pada penutupan perdagangan di London. Saham tersebut sudah anjlok 58% selama tahun ini akibat kekhawatiran beban utang. Bumi Plc memegang 29% saham di PT Bumi Resources Tbk dan 85% saham di PT Berau, dua emiten batubara di Indonesia.Harga jual rata-rata batubara Bumi Resources pada semester pertama tahun ini adalah US$88 per ton, turun dari US$91,3 per ton pada periode sama tahun lalu. Sementara itu, harga jual rata-rata batubara PT Berau mencapai US$76,6 per ton, naik dibandingkan US$74,6 per ton pada periode sama tahun lalu.Meskipun demikian, Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava optimistis akan ada pemulihan meski terjadi penurunan harga belakangan ini.“Harga untuk kuartal keempat tahun ini diperkirakan mencapai US$90 per ton dan akan terus naik menjadi US$100 per ton tahun depan, dan selanjutnya menembus US$110,” ujarnya dalam pesan singkat kepada Bisnis.Dalam perdagangan sesi pagi Jumat (10/8/2012) di Bursa Efek Indonesia, saham berkode BUMI merosot 3,54% menjadi Rp1.090 dan membentuk kapitalisasi pasar Rp22,64 triliun. (spr)
LABA BUMI PLC Bakal Terpengaruh Penurunan Harga Batu Bara
JAKARTA: Bumi Plc menyatakan penurunan harga batu bara yang biasa digunakan untuk pembangkit listrik berpengaruh terhadap kinerja perseroan setelah perusahaan itu mencatat kerugian US$117 juta di semester pertama akibat hujan.Perusahaan yang memegang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nurul Hidayat
Editor : Kahfi
Topik
Konten Premium