Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KARET: Melemah Karena Pasokan Surplus

JAKARTA: Harga karet melemah karena kekhawatiran surplus pasokan saatpermintaan dari China turun akibat perlambatan ekonomi, sehinggamenguntungkan produsen ban.Harga kontrak karet untuk pengiriman Januari turun 1,6% menjadi 215,7 yenper kilogram (US$2.749

JAKARTA: Harga karet melemah karena kekhawatiran surplus pasokan saatpermintaan dari China turun akibat perlambatan ekonomi, sehinggamenguntungkan produsen ban.Harga kontrak karet untuk pengiriman Januari turun 1,6% menjadi 215,7 yenper kilogram (US$2.749 per metrik ton), level terendah sejak Oktober 2009 diTokyo Commodity Exchange sebelum menyentuh 218,4 yen per kilogram pada pukul12:05 waktu setempat. Harga kontrak karet sudah merosot 17% tahun ini.Harga kontrak karet untuk pengiriman Januari naik 0,9% menjadi 22.325 yuan(US$3.513) per ton di bursa Shanghai Futures Exchange. Sementara itu,Lembaga Riset Karet Thailand mengatakan harga karet free on board turun 0,5%menjadi 91,15 baht (US$2,89) per kilogram pada Rabu (8/8), harga terendahsejak Desember 2009.

RCMA memprediksi surplus produksi akan mencapai 299.000 ton pada 2013,dibandingkan surplus 321.000 ton pada tahun ini, sementara surplus tahun2011 hanya 4.000 ton. Perusahaan yang berbasis di Singapura itumemperkirakan stok global akan menanjak 26% menjadi 1,57 juta ton tahun ini.Sementara itu, Biro Statistik Nasional China mengatakan harga konsumen naik1,8% dari tahun lalu. Perlambatan dalam kenaikan harga dapat mendorongpembuat kebijakan mengambil langkah tambahan untuk mendorong pertumbuhan.Hal tersebut juga membantu upaya Perdana Menteri China Wen Jiabao dalammengembalikan ekonomi setelah perlambatan selama 6 kuartal. Para pemimpinPartai Komunis pekan lalu berjanji menyesuaikan kebijakan untuk memastikanpertumbuhan stabil tahun ini.Selama tahun lalu, harga kontrak karet paling aktif telah anjlok 41%sedangkan harga minyak mentah di New York naik 15%. Di saat yang sama,Standard & Poor’s GSCI Spot Index yang mencatat harga bahan baku naik 5,5%.

Produksi global, menurut RCMA, diperkirakan naik 11,9 juta ton pada 2013dibandingkan 11,47 juta ton tahun ini. Angka tersebut didapat dariperhitungan produksi tengah tahun di negara Thailand, Malaysia, Indonesia,Vietnam dan India. Permintaan dunia diprediksi naik 11,6 juta ton pada 2013dari 11,15 juta ton tahun ini. (if) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurul Hidayat

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper