Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA SEMESTER I/2012: Laba bersih Mayora tumbuh 118%

JAKARTA: Produsen barang konsumen PT Mayora Indah Tbk membukukan kenaikan laba bersih pada paruh pertama tahun ini sebesar 117,72% menjadi Rp340,9 miliar dari Rp156,58 miliar pada periode yang sama 2011.Seiring dengan itu, laba bersih per saham dasar

JAKARTA: Produsen barang konsumen PT Mayora Indah Tbk membukukan kenaikan laba bersih pada paruh pertama tahun ini sebesar 117,72% menjadi Rp340,9 miliar dari Rp156,58 miliar pada periode yang sama 2011.Seiring dengan itu, laba bersih per saham dasar yang diatribusikan kepada entitas induk juga naik menjadi Rp439 per saham dari Rp200 per saham pada periode yang sama 2011.Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi per 30 Juni 2012 yang dipublikasikan, Rabu (1/8), melesatnya perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan bersih sebesar 29,23% menjadi Rp5,44 triliun dari Rp4,21 triliun pada periode yang sama tahun lalu.Akibatnya, margin laba bersih emiten berkode MYOR itu pun melesat 68,73% menjadi 6,26% dibandingkan dengan posisi 30 Juni 2011 yang hanya 3,71%.Pada periode Januari-Juni tersebut, sebagian besar penjualan dipasarkan ke pasar domestik yaitu mencapai Rp3,68 triliun sedangkan sisanya Rp1,76 triliun di ekspor ke luar negeri.Pada tahun ini, perseroan yang dipimpin oleh Andre Sukendra Atmadja itu menargetkan pertumbuhan penjualan mencapai 20% menjadi Rp11,34 triliun dari Rp9,45 triliun pada 2011.  Adapun untuk laba bersih, perseroan mengincar sekitar Rp625 miliar-Rp650 miliar.Dalam rangka mencapai target tersebut, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp750 miliar. Dana tersebut berasal dari penerbitan obligasi dan sukuk. Sekitar 70% dari total capex akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas divisi biskuit sedangkan sisanya untuk pengembangan divisi coklat.Perseroan bakal menaikkan kapasitas produksi kedua divisi tersebut hingga 30% yaitu dengan membangun pabrik di Balaraja, Tangerang Banten. Pabrik baru tersebut diperkirakan sudah bisa beroperasi pada Juni 2013.Sepanjang tahun lalu, perusahaan yang masuk ke dalam Grup Inbisco itu membukukan penurunan laba bersih sebesar 2,69% menjadi Rp471,03 miliar dari Rp484,07 miliar pada tahun sebelumnya.Penurunan laba bersih disebabkan oleh kenaikan bahan baku seperti gula dan creamer sekitar 19%-25%. Seiring dengan kenaikan bahan baku tersebut, perseroan pada tahun ini berencana menaikkan harga jual produk Mayora sekitar 5%-10% secara bertahap. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper