Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRODUSEN SARI ROTI raup laba bersih Rp72,29 miliar

JAKARTA: Produsen roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk membukukan laba bersih pada paruh pertama tahun ini sebesar Rp72,29 miliar, naik 39,92% dari Rp51,67 miliar pada periode yang sama 2011.Seiring dengan itu, laba bersih per saham perseroan juga naik

JAKARTA: Produsen roti PT Nippon Indosari Corpindo Tbk membukukan laba bersih pada paruh pertama tahun ini sebesar Rp72,29 miliar, naik 39,92% dari Rp51,67 miliar pada periode yang sama 2011.Seiring dengan itu, laba bersih per saham perseroan juga naik menjadi Rp71,42 dari Rp51,04 pada periode yang sama 2011.Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2012 yang dirilis perseroan, Jum'at (27/7), kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan sebesar 55,69% menjadi Rp570,36 miliar dari Rp366,33 miliar pada periode yang sama 2011.Produk roti manis Sari Roti tercatat menjadi kontributor terbesar yaitu sebesar Rp361,09 miliar, disusul oleh penjualan roti tawar sari roti sebesar Rp285,73 miliar, kue sari sebesar Rp1,92 miliar, dan penjualan lain-lain Rp3 miliar.Perseroan sebelumnya berencana menambah kapasitas produksi menjadi 4 juta potong per hari, melesat 100% dari kapasitas produksi tahun lalu 2 juta potong per hari. Dalam rangka mencapai target tersebut, perseroan sedang membangun dua pabrik baru di Makasar dan Palembang yang diharapkan tuntas dan dapat beroperasi pada akhir tahun ini. Pada awal tahun ini, perseroan baru saja mengoperasikan satu pabrik baru di Cibitung dengan kapasitas terpasang sebesar 350.000 potong per hari. Selain itu, perseroan juga telah mengoperasikan lebih dulu lima pabrik lainnya yang tersebar di Semarang, Pasuruan, Medan, dan dua lainnya di wilayah Jabodetabek. Selain membangun pabrik, emiton berkode ROTI itu berencana menambah tujuh mesin produksi yang terdiri dari dua mesin roti putih dan lima mesin roti manis pada tahun ini. Sehingga pada akhir tahun ini diharapkan perseroan memiliki 24 mesin produksi. Dana yang dialokasikan untuk mendukung ekspansi bisnis tersebut sekitar Rp250 miliar-Rp300 miliar yang bersumber dari kas internal dan pinjaman perbankan. (Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper