JAKARTA: Perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara PT Kalbe Farma Tbk memproyeksikan realisasi penjualan pada semester I 2012 sekitar 45% dari target tahun ini sekitar Rp12,88 triliun-Rp13,45 triliun.
Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan secara historikal realisasi penjualan perseroan berada pada kisaran 45%-48% pada semester I.
"Itu hanya forcest sementara, riil angkanya baru diketahui akhir bulan atau awal Agustus," katanya hari ini, Selasa (10/7/2012).
Dia menjelaskan angka penjualan akan naik di semester II karena ada momentum lebaran dan natal yang banyak memerlukan kebutuhan obat dan minuman kesehatan. "Secara musiman, angka penjualan kuartal ketiga dan keempat akan tinggi sehingga target hingga akhir tahun bisa tercapai," ujarnya.
Per 31 Maret 2012, perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp3,01 triliun, naik 27,7% dari Rp2,35 triliun pada periode yang sama 2011. Untuk laba bersih, emiten berkode KLBF itu mencatatkan laba bersih sebesar Rp403,3 miliar, naik 27,7% dari Rp315,92 miliar pada periode yang sama 2011.
Tahun lalu, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp10,91 triliun, naik 6,7% dari 2010 dan Rp1,48 triliun untuk laba bersih yang naik 15,2% dari tahun sebelumnya.
Kemarin, perseroan mengumumkan telah rampungnya proses akuisisi akuisisi 100% saham PT Hale International, produsen jus bermerek Original Love Juice.
Vidjongtius menerangkan nilai akuisisi final disepakati Rp93,9 miliar, turun dari perkiraan awal sebesar Rp100 miliar.
"Akusisi ini merupakan langkah strategis bagi Kalbe untuk memiliki fasilitas produksi minuman kesehatan siap saji," katanya.
Dia optimistis transaksi akuisisi Hale tersebut dapat mempercepat langkah perseroan untuk memasarkan produk-produk minuman kesehatan siap saji yang potensi pasarnya sangat menjanjikan.
Vidjongtius sendiri berharap divisi minuman kesehatan bisa berkontribusi sebesar 25% dari total penjualan perseroan dalam waktu 2 tahun-3 tahun ke depan.
Sebelumnya, Kalbe juga telah menandatangani kerjasama dengan PT Milko Beverage Industry untuk mendirikan perusahaan patungan bernama PT Kalbe Milko Indonesia yang akan bergerak dalam bidang usaha manufaktur produk nutrisi.
Dalam usaha patungan tersebut, Kalbe mendapat porsi kepemilikan sebesar 51% sedangkan 49% sisanya dimiliki oleh Milko.
Pembangunan pabrik dengan nilai investasi sekitar Rp100 miliar-Rp150 miliar itu akan semakin memperkuat fasilitas produksi produk nutrisi perseroan ke depan. (sut)