JAKARTA: Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin (9/7/2012), sektor aneka industri dan pertambangan selain menjadi motor pelemaha Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), juga menyumbang beberapa saham yang masuk top losser seperti saham Gudang Garam turun Rp1.500 ke Rp 60.000. Akhirnya IHSG berakhir turun 70,1 poin atau 1,7% ke 3.985,04. Investor asing mengalami net sell Rp457,08 miliar. Pelemahan terdalam dialami saham sektor aneka industri hingga 2,7% disusul saham sektor pertambangan turun 2,6%.Selain itu, volume perdagangan mencapai 2,6 miliar saham senilai Rp4,1 triliun. Saham GGRM diperdagangkan mencapai 584 kali transaksi dengan nilai Rp27,611 miliar dengan volume 458.500 saham.Kemudian saham dari sektor pertambangan, saham PTBA turun Rp750 ke Rp15.300, saham UNVR turun Rp550 ke Rp 23.650, saham UNTR turun Rp500 ke Rp22.250, saham HMSP turun Rp400 ke Rp49.750, saham SMGR turun Rp 400 ke Rp11.650.Sementara Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk (SQBI) menjadi top gainer dengan kenaikan 19,7% Rp 30.000 ke Rp 182.000. Saham SCCO naik Rp 550 ke Rp 5.050, saham JECC naik Rp175 ke Rp2.225.(api)
BURSA INDONESIA: Gudang Garam Jadi Top Loser
JAKARTA: Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin (9/7/2012), sektor aneka industri dan pertambangan selain menjadi motor pelemaha Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), juga menyumbang beberapa saham yang masuk top losser seperti saham Gudang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lingga Sukatma Wiangga
Editor : Lingga Sukatma Wiangga
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
52 menit yang lalu
Para Pemegang Saham BCA (BBCA) yang Bergegas Borong Ratusan Miliar
1 jam yang lalu
Arah Saham GOTO Kala Menanti EBITDA Positif di Akhir Tahun
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
14 menit yang lalu
Adhi Karya (ADHI) Raih Kontrak Baru Rp14,2 Triliun per September 2024
52 menit yang lalu
Para Pemegang Saham BCA (BBCA) yang Bergegas Borong Ratusan Miliar
1 jam yang lalu