Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPANSI USAHA: Kalbe Farma bentuk usaha patungan

 

 

JAKARTA: PT Kalbe Farma Tbk telah menandatangani perjanjian degnan PT Milko Beverage Industry untuk membentuk usaha patungan yang bergerak di bidang usaha industri makanan minuman kesehatan.

 
Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan perusahaan patungan tersebut diberi nama PT Kalbe Milko Indonesia.
 
"Struktur kepemilikan Kalbe Milko Indonesia adalah 51% dimiliki perseroan dan 49% dimiliki oleh Milko Beverage Industry," katanya dalam keterbukaan informasi Selasa (3/7).
 
Menurutnya, nilai investasi pembentukan perusahaan patungan tersebut berkisar Rp100 miliar-Rp150 miliar.
 
Berdasarkan catatan Bisnis, perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara itu memang sedang gencar mengembangkan divisi makanan dan minuman kesehatan.
 
Pada 30 Mei 2012, emiten berkode KLBF ini telah menandatangani conditional sale and purchase agreement (CSPA) untuk mengakuisisi 100% saham produsen jus yaitu PT Hale Internasional.
 
Hale merupakan produsen minuman kesehatan berupa jus buah-buahan dalam kemasan botol dengan merek Original Love Juice. Hale yang didirikan pada 30 Januari 2007 itu memiliki pabrik berkapasitas 30 juta liter per hari di Parung Bogor Jawa Barat.
 
Akuisisi Hale tersebut merupakan satu dari sekian banyak rencana perseroan untuk mengakuisisi perusahaan makanan dan minuman kesehatan yang telah ditargetkan sejak beberapa tahun lalu.
 
Tak hanya di dalam negeri, perseroan pun saat ini tengah mengincar akuisisi sekitar 3 perusahaan makanan dan minuman kesehatan yang beroperasi di luar negeri. 
 
Tak tanggung-tanggung, perseroan pun menyediakan dana hingga Rp5 triliun yang berasal dari kas internal dan treasury stock, dalam rangka menyukseskan rencana akuisisi tersebut.
 
Vidjongtius pernah mengatakan strategi anorganik tersebut dilakukan seiring masih tingginya potensi pertumbuhan belanja kesehatan di Indonesia yang saat ini baru 2,5% dari total PDB, jauh di bawah Singapura dan Malaysia.
 
Tahun ini, perseroan menaikkan target pertumbuhan laba bersih menjadi 15%-17% dari target sebelumnya sekitar 10%-15% seiring semakin prospektifnya industri farmasi.
 
Itu artinya, perseroan yang go public pada 1991 itu menargetkan perolehan laba bersih sebesar Rp1,73 triliun hingga akhir tahun ini.
 
Kendati demikian, perseroan tidak menaikkan target pertumbuhan penjualan pada tahun ini yang ditargetkan sebesar 18%-20% menjadi Rp12,88 triliun-Rp13,45 triliun.
 
Menurut Vidjongtius, peningkatan pertumbuhan laba bersih tersebut akan dilakukan dengan beberapa cara a.l. efisiensi internal, kombinasi produk yang memiliki profit tinggi, penambahan cabang, pemanfaatan TI, hingga pengelolaan persediaan.
 
"Terkait gejolak rupiah, kami memiliki cadangan devisa untuk 4-5 bulan impor sementara untuk persediaan bahan baku, kami memiliki persediaan untuk 3-4 bulan," terangnya.
 
Per 31 Maret 2012, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp403,3 miliar, naik 27,7% dari Rp315,92 miliar pada periode yang sama 2011.
 
Kenaikan keuntungan tersebut ditopang oleh realisasi penjualan bersih sebesar Rp3,01 triliun, naik 27,7% dari Rp2,35 triliun pada periode yang sama 2011.
 
Tahun lalu, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp1,48 triliun, naik 15,2% dari tahun sebelumnya sementara penjualan perseroan naik 6,7% menjadi Rp10,91 triliun.
 
Dengan kinerja tersebut, perseroan memutuskan membagikan dividen tahun buku 2011 sebesar Rp891 miliar atau Rp95 per saham dengan rasio terhadap total laba bersih 2011 sebesar 60%.(msb)
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper