Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UJI COBA STP: Setelmen masih terlambat

JAKARTA: Proses implementasi straight trough processing (STP) ternyata tak semulus yang dibayangkan karena masih ditemukan keterlambatan dalam proses settlement.Beberapa anggota bursa (AB) terlihat berkeluh kesah dengan Direktur Utama PT Kliring Penjaminan

JAKARTA: Proses implementasi straight trough processing (STP) ternyata tak semulus yang dibayangkan karena masih ditemukan keterlambatan dalam proses settlement.Beberapa anggota bursa (AB) terlihat berkeluh kesah dengan Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Hoesen usai mengikuti acara soft launching STP.Seorang eksekutif perusahaan sekuritas yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan permasalahan yang dihadapi dalam 2 hari masa uji coba STP adalah masih adanya keterlambatan dalam proses settlement."Seharusnya duit sudah bisa diterima tapi ini belum diterima. Bagi broker yang modalnya minim, ini bisa memengaruhi MKBD-nya," jelasnya, Senin (18/6).Terkait dengan permasalahan itu, Hoesen mengakui dalam setiap proses migrasi sistem memang selalu ada risiko dari mulai pemahaman hingga operasi."Memang masih banyak yang bingung, terkadang di level lapangan sudah paham tapi di level direksinya masih miss," katanya.Menurutnya, salah satu penyebab keterlambatan waktu settlement adalah proses rekonsiliasi data yang belum berjalan dengan benar."Saya sarankan tadi agar semua permasalahan disampaikan secara tertulis saja nanti ditanggapi satu per satu," ujarnya. (Bsi)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper