JAKARTA: Kesuksesan Indonesia mendapatkan peringkat layak investasi (investment grade) akan ikut mendorong pertumbuhan pasar obligasi korporasi denominasi rupiah bertambah besar.
“Tren pertumbuhan obligasi korporasi tercermin dari jumlah penerbitan obligasi dari setiap emiten,” kata Baraditta Katoppo, Dirut PT Fitch Ratings Indonesia, hari ini.
Dia menambahkan, dulu penerbitan obligasi Rp1 triliun dikategorikan besar. "Sekarang sudah sering obligasi yang jumlah penerbitannya Rp2 triliun-Rp3 triliun,” ujarnya dalam kunjungan ke redaksi Harian Bisnis Indonesia, sore ini.
Salah satu penyebab besarnya nilai penerbitan obligasi, sambungnya, adalah dengan diterapkannya kebijakan penawaran umum berkelanjutan (PUB/shelf registration) oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Menurutnya, salah satu strategi lain yang dapat diterapkan di dalam negeri adalah menurunkan batas layak investasi obligasi bagi investor institusi terutama dana pensiun dan asuransi ke BBB dari posisi sekarang A.
"Saat ini, dana pensiun dan asuransi masih dibatasi investasinya di pasar obligasi, yakni hanya untuk obligasi berperingkat A ke atas. Batas tersebut masih jauh di atas batas layak internasional yang menempatkan posisi layak investasi di level BBB," jelasnya. (foto: bloomberg/yus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
