Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SURAT UTANG: BBM mau naik, harga obligasi langsung anjlok

JAKARTA: Rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi mendapatkan respons negatif dari pasar obligasi yang tercermin dari penurunan harga obligasi.Kepala Divisi Fixed Income PT Anugerah Securindo Indah Ramdhan Ario Maruto mengungkapkan harga surat

JAKARTA: Rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi mendapatkan respons negatif dari pasar obligasi yang tercermin dari penurunan harga obligasi.Kepala Divisi Fixed Income PT Anugerah Securindo Indah Ramdhan Ario Maruto mengungkapkan harga surat utang negara turun cukup dalam pada perdagangan hari ini."Dari pricing yang tenor menengah panjang, harganya turun sekitar 1%-2% dari harga lelang kemarin," katanya kepada Bisnis, hari ini 23 Februari 2012.Dia menduga anjloknya harga SUN tersebut disebabkan respon negatif pasar terhadap rencana kenaikan BBM bersubsidi. "Rencana kenaikan BBM ini membuat investor takut terhadap tekanan inflasi yang dapat memengaruhi suku bunga," katanya.Dia menuturkan seri FR0062 tenor 30 tahun harganya turun menjadi 100 dari sebelumnya sekitar 102,5. Adapun seri FR0058 tenor 20 tahun harganya turun menjadi 123 dari sebelumnya 124,75. "Yield FR0058 naik menjadi 6,5% dari sebelumnya 6,11% dan FR0062 yieldnya naik jadi 6,38% dari sebelumnya 6,21%," ungkapnya.Menurutnya, penurunan harga SUN tersebut lebih didominasi oleh keluarnya investor asing dari pasar SUN. "Tapi saya dengar Bank Indonesia masuk ke pasar hari ini," ujarnya.Tren keluarnya asing dari pasar SUN juga tercermin dari data kepemilikan asing pada surat berharga negara (SBN) yang dirilis Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu. Data kepemilikan asing per 22 Februari menunjukkan porsi kepemilikan asing terus berkurang sejak tiga pekan terakhir yaitu tinggal Rp231,97 triliun, turun Rp4 triliun dari posisi akhir Januari Rp235,97 triliun.Berdasarkan indeks harga SUN versi PT Penilai Harga Efek Indonesia pada perdagangan, hari ini, indeks harga SUN turun 0,88 poin pada level 137,73 sedangkan indeks total return tergerus 1,05 poin menjadi 171,13. Sejalan dengan penurunan kedua indeks tersebut, indeks effective yield ditutup menguat 0,07% pada level 5,36%. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper