JAKARTA: Minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat permintaan lelang surat berharga syariah negara atau sukuk Kamis (23/02) kembali menyusut dari dua lelang sebelumnya.Dua hari sebelumnya, permintaan lelang surat utang negara (SUN) juga menurun akibat minimnya partisipasi investor asing.Kementerian Keuangan menyebutkan penawaran 4 seri sukuk yang dilelang kali ini hanya Rp2,13 triliun, jauh lebih rendah dari dua lelang sebelumnya, Rp7,056 triliun dan Rp4,18 triliun.Meski demikian, pemerintah tetap memutuskan menaikkan target penerbitan menjadi Rp1,47 triliun dari target indikatif Rp1 triliun.Selain menggelar lelang, pemerintah juga menerbitkan sukuk seri SDHI 2019 A melalui penempatan dana haji yang dikelola Kementerian Agama.Penerbitan sukuk senilai Rp2 triliun itu dilakukan dengan metode private placement. Untuk sukuk yang akan jatuh tempo pada 23 November 2019 itu, pemerintah memberikan imbalan kupon 5,11% per tahun.Hasil lelang 4 seri sukuk:* PBS004: Ditawar Rp1,57 triliun yield 6,25%-7,25%, diserap Rp1,2 triliun yield 6,29%, imbalan 6,1%.* PBS003: Ditawar Rp115 miliar yield 5,75%-7%, diserap Rp77 miliar yield 5,78%, imbalan 6%* PBS001: Ditawar Rp246 miliar yield 5,44%-6,5%, diserap Rp25 miliar yield 4,47%, imbalan 4,45%* PBS002: Ditawar Rp196 miliar yield 4,4%-6%, diserap Rp170 miliar yield 5,5%, imbalan 5,45% (Bsi)
LELANG SUKUK: Permintaan terus menyusut
JAKARTA: Minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat permintaan lelang surat berharga syariah negara atau sukuk Kamis (23/02) kembali menyusut dari dua lelang sebelumnya.Dua hari sebelumnya, permintaan lelang surat utang negara (SUN) juga menurun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Puput Jumantirawan
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
15 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Peluang Terakhir Santa Claus Rally di Pasar Saham
11 jam yang lalu