Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LABA KALBE FARMA: Tumbuh 13,8%, pendapatan naik 6,7%

JAKARTA: Raksasa farmasi Indonesia PT Kalbe Farma Tbk mencetak laba bersih konsolidasi Rp1,46 triliun sepanjang 2011, tumbuh 13,8% dari posisi tahun sebelumnya Rp1,28 triliun.Sejalan dengan itu, laba bersih per saham perseroan naik 13,8% menjadi Rp156

JAKARTA: Raksasa farmasi Indonesia PT Kalbe Farma Tbk mencetak laba bersih konsolidasi Rp1,46 triliun sepanjang 2011, tumbuh 13,8% dari posisi tahun sebelumnya Rp1,28 triliun.Sejalan dengan itu, laba bersih per saham perseroan naik 13,8% menjadi Rp156 per saham dari tahun sebelumnya Rp137 per saham.Direktur Keuangan merangkap Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Vidjongtius menjelaskan tahun lalu penjualan bersih perseroan Rp10,90 triliun, naik 6,7% dari Rp10,22 triliun pada tahun sebelumnya.Margin laba kotor perseroan naik menjadi 50,8% pada 2011 dari 50,5% pada 2010. Sementara itu, beban usaha tercatat relatif stabil sekitar 33% terhadap penjualan bersih."Dengan dijualnya bisnis kemasan perseroan pada awal Agustus 2010, perseroan tidak lagi mencatat kontribusi penjualan dari divisi kemasan pada 2011," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (16/02).Menurutnya, jika nilai penjualan bersih divisi kemasan dikeluarkan dari penjualan bersih, perseroan mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 9,0%.Komposisi segmenDia menjelaskan sejak kuartal IV/2011, ada perubahan komposisi segmen usaha dengan meningkatnya kontribusi segmen distribusi dan logistik dengan margin laba kotor lebih rendah.Akibatnya, muncul potensi penurunan margin. Untuk mengendalikan kemungkinan dampak penurunan margin tersebut, perseroan menerapkan pengendalian biaya produksi secara konsisten.Hal itu ditempuh a.l. melalui lean manufacturing program dan perbaikan proses bisnis berkelanjutan melalui program continuous improvement (Conim) guna mencapai efektivitas dan efisiensi lebih baik. Dia optimistis ke depan divisi obat resep, produk kesehatan, dan nutrisi akan kembali tumbuh di atas pasar sehingga komposisi segmen usaha kembali semula sekaligus memperbaiki margin perseroan."Penambahan prinsipal pihak ketiga diharapkan akan mendukung salah satu strategi utama kami untuk mencapai pertumbuhan penjualan yang agresif," tambahnya.Vidjongtius mengatakan tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan 15%-20%, dengan tingkat margin laba usaha 15%-16%."Laba bersih per saham diperkirakan sekitar Rp164 per saham-Rp172 per saham atau tumbuh sekitar 5%-10% dibandingkan dengan tahun lalu," katanya. Untuk itu, perseroan akan menggenjot pertumbuhan penjualan dengan beberapa strategi a.l. meningkatkan efektivitas pemasaran dan penjualan, memperkuat portofolio bisnis.Upaya itu ditempuh melalui inovasi dalam pengembangan produk baru, business model baru, dan akuisisi, serta memperluas penetrasi pasar baik di Indonesia maupun di Asean. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper