GO PUBLIC: Skema backdoor listing masih diandalkan calon emiten

JAKARTA: Pencatatan saham melalui pintu belakang (backdoor listing) diperkirakan masih akan menjadi pilihan bagi sebagian calon emiten dari pada melalui jalur penawaran umum perdana.Dalam backdoor listing, strategi untuk menjadi perusahaan terbuka, biasanya dibarengi dengan akuisisi suatu aset tertentu sekaligus penawaran umum terbatas (rights issue). Investor baru bertindak sebagai pembeli siaga dalam rights issue tersebut.Melalui backdoor listing, perusahaan tertutup bisa menguasai perusahaan terbuka tanpa harus memenuhi syarat penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia Isakayoga mengatakan aksi backdoor listing banyak dipilih karena dianggap lebih praktis dan hemat biaya ketimbang melalui IPO."Prosesnya lebih pendek karena tidak menggunakan lembaga profesi sebanyak ketika IPO dan biasanya emiten yang diambil alih berkapitalisasi kecil sehingga lebih hemat dan praktis," katanya, hari ini.Dia menjelaskan pada umumnya pascabackdoor listing kinerja perseroan yang di back door akan menjadi lebih baik.Sepanjang tahun lalu, Bisnis mencatat terdapat beberapa aksi backdoor listing a.l. PT J Resources Nusantara kepada PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk, Amstelco Plc yang mengakuisisi saham PT Indo Citra Finance Tbk senilai Rp3,6 triliun, dan PT Myoh Technology Tbk yang mengakuisisi PT Sims Jaya Kaltim dari Samtan Co Ltd.Lalu ada PT Bumi Citra Permai Tbk yang akan membeli perusahaan tambang bijih besi PT Gunung Besi Utama senilai US$260 juta. Aksi korporasi Bumi Citra tersebut kini masih berlangsung.Pada tahun ini, Grup Saga berencana memasukkan anak usahanya PT Saga Petroleum Indonesia ke Bursa Efek Indonesia dengan cara menyerap rights issue Laguna Cipta Griya Tbk.Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil Bapepam-LK Anis Baridwan mengatakan aksi backdoor listing sah dilakukan sepanjang tidak melanggar ketentuan tentang akuisisi. Dia mengakui dengan backdoor listing calon emiten bisa menghemat biaya dan waktu."Dari sisi emiten yang di backdoor, biasanya akan mengalami peningkatan kinerja keuangan dan pergerakan sahamnya juga akan naik," katanya.Kendati demikian, Anis memandang IPO merupakan cara terbaik bagi calon emiten yang ingin mencatatkan sahamnya di bursa. "IPO lebih bagus untuk menambah pilihan investasi di pasar modal," ujarnya.Direktur Penilaian Perusahaan BEI Edy Sugito menambahkan pada prinsipnya otoritas bursa tidak alergi dengan aksi backdoor listing sepanjang hal tersebut memberikan dampak positif terhadap emiten dan investor publik."Kalau selama ini kinerja perusahaan terpuruk dan ada mekanisme backdoor listing dan pembeli baru memiliki komitmen lebih baik dengan aset-aset lebih berkualitas, kami berharap saham dan likuiditasnya menjadi lebih baik," katanya.Menurutnya, seleksi ketat backdoor listing berada di otoritas pasar modal karena skema yang dilakukan adalah rights issue. "Memang di bursa less dibandingkan dengan Bapepam karena memang approval [rights issue]-nya di sana," jelasnya. (faa)