Indikator | Jumlah | ||
Kapasitas produksi | 1 juta ton | ||
Volume penjualan | 896.000 ton | ||
Omzet | Rp4,12 triliun | ||
Sumber: Data perusahaan |
JAKARTA: Emiten kertas PT Fajar Surya Wisesa Tbk memperkirakan realisasi penjualan sepanjang 2011 mencapai Rp4,12 triliun, naik 24% dibandingkan dengan kinerja 2010 yang hanya Rp3,3 triliun.
Direktur Fajar Surya Wisesa Hadi Rebowo Ongkowidjojo mengatakan kenaikan penjualan tersebut ditopang oleh kenaikan volume penjualan dan kapasitas produksi.
"Volume penjualan naik menjadi 896.000 ton dari 2010 yang hanya 738.000. Sementara itu, kapasitas produksi naik menjadi 1 juta ton per tahun dari sebelumnya 700.000 ton per tahun," katanya kepada Bisnis hari ini.
Menurutnya, angka tersebut masih berpotensi berubah karena angka finalnya menunggu hasil audit yang sedang berlangsung.
Tahun ini, perseroan menargetkan kenaikan penjualan sekitar 22% menjadi Rp5 triliun dibandingkan dengan kinerja 2011. Hadi memaparkan pencapaian target penjualan tersebut akan ditopang oleh masih tingginya permintaan atas produk perseroan dan modifikasi mesin kertas (paper machine/PM) No. 7 yang akan meningkatkan kapasitasnya menjadi 350.000 ton per tahun dari sebelumnya 200.000 ton per tahun.
Perseroan juga mengalokasikan sekitar 10%-15% dari total target penjualan tahun ini untuk dipasarkan ke luar negeri dengan tujuan Malaysia, Vietnam, Philipina, China, dan beberapa negara di kawasan Timur Tengah. Dari sisi pangsa pasar, perseroan menargetkan kenaikan menjadi 35% dari posisi saat ini 30%.
Sampai dengan 30 September 2011, realisasi penjualan perseroan telah mencapai Rp3,04 triliun, naik 24% dibandingkan dengan kinerja periode yang sama 2010 sebesar Rp2,45 triliun. Adapun realisasi laba bersih terkoreksi 29,83% menjadi Rp179,98 miliar dari Rp256,48 miliar pada periode yang sama 2010. Penurunan laba bersih tersebut karena beban interest rate dari pinjaman dan adanya forex loss.
Saat ini perseroan memiliki 5 unit PM dengan total kapasitas produksi mencapai 1 juta ton. Perseroan menargetkan penambahan kapasitas produksi sebesar 55% menjadi 1,55 juta ton per tahun pada akhir 2013. Selain modifikasi PM 7, ekspansi kapasitas produksi juga dilakukan dengan membangun pabrik kertas baru PM 6 berkapasitas 350.000 ton per tahun dengan kebutuhan investasi sekitar US$100 juta.
Pada tahun lalu, perseroan telah membagikan dividen interim tahun buku 2011 sebesar Rp12 per saham atau Rp29,73 miliar. Jumlah dividen interim tersebut sebesar 16,87% dari total laba bersih yang dibukukan dalam 6 bulan pertama 2011 sebesar Rp176,29 miliar. (sut)