Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia melemah, IHSG dikhawatirkan kian merah

HONG KONG: Bursa Asia memerah setelah Majelis Rendah Parlemen Australia meloloskan tagihan pajak pertambangan dan dirilisnya laporan yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi AS lebih rendah dari perkiraan.

HONG KONG: Bursa Asia memerah setelah Majelis Rendah Parlemen Australia meloloskan tagihan pajak pertambangan dan dirilisnya laporan yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi AS lebih rendah dari perkiraan.

Indeks MSCI Asia Pasifik, termasuk indeks di Jepang tergelincir 0,2% ke 387,89 pada pukul 8.10 waktu Hong Kong.

Bursa saham di dalam negeri, indeks harga saham Indonesia (IHSG), juga dikhawatirkan melanjutkan pelemahan selama 2 pekan terakhir setelah sinyal pada grafik pergerakan rata-rata menunjukkan penurunan, ungkap seorang analis PT Mandiri Sekuritas.

Garis indikator pada grafik pergerakan rata-rata konvergensi-divergensi, atau MACD, memperlihatkan patokan indeks komposit Jakarta jatuh di bawah garis rata-rata pergerakan eksponensial 9 hari pada 17 November.

Sinyal ini digunakan beberapa investor untuk menetapkan potensi pelemahan. Indeks sendiri telah jatuh 3,2% dalam 2 pekan sejak 9 November."MACD adalah salah satu indikator momentum yang kuat, dan pergerakan terakhir mengirimkan sinyal koreksi. Indeks akan diuji menuju level kunci di 3.600," kata Rafdi Prima, analis teknis di Mandiri Sekuritas di Jakarta, dikutip Bloomberg.IHSG ditutup pada 3.735,53 kemarin. Indeks telah turun 11%  setelah naik ke rekor 4.193,44 pada 1 Agustus, di tengah kekhawatiran krisis utang memburuk di Eropa yang mendorong investor luar negeri untuk menghindari aset berisiko. Pasar diuji di atas 3.600 tiga kali pada 18 Oktober, 20 Oktober dan 21 Oktober. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper