JAKARTA: Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia akan meluncurkan kontrak olein, produk turunan CPO, pada Desember, menjadikannya sebagai bursa pertama di dunia yang memiliki palm complex.
CEO BKDI Megain Widjaja mengatakan kontrak olein yang dibuat bursa komoditas kedua itu akan berbeda dengan kontrak olein yang ada di Bursa Berjangka Jakarta. “Beda di mutu dan ada serah terima,” katanya kepada Bisnis hari ini.
Kontrak tersebut akan rilis perdana atau soft launch pada Desember, dengan perdagangan aktif pada Januari. Megain mengatakan kontrak sudah diajukan ke Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti).
“Kontrak sudah masuk, konsiyering [pertemuan antara Bappebti dan BKDI untuk menyelaraskan pemahaman] sebentar lagi, pokoknya Desember kita sudah harus luncur,” katanya.
Dengan peluncuran produk ini, BKDI menjadi bursa pertama yang mempunyai palm complex dengan CPO dan olein sebagai turunan produk sawit. “Dari hulu ke hilir bisa jadi instrumen hedging [lindung nilai]. Kontrak produk terintegrasi,” ujar Megain.
Kepala Bappebti Syahrul R. Sempurnajaya membenarkan rencana BKDI itu. Dia berharap perluncuran produk itu kelak akan membantu peningkatan transaksi multilateral di bursa komoditas domestik.
“Kami terus mengupayakan agar transaksi multilateral kita semakin tinggi, salah satunya dengan peluncuran produk baru,” kata Syahrul. Transaksi multilateral adalah transaksi yang melibatkan banyak pihak penjual dan pembeli di bursa komoditas. (arh)