Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antam tetap gelar penerbitan obligasi pada akhir tahun

JAKARTA: PT Aneka Tambang Tbk tetap merencanakan penerbitan surat utang (obligasi) pada akhir tahun ini meskipun kondisi pasar modal sedang fluktuatif.Direktur Utama Antam Alwin Syah Loebis mengatakan perseroan tetap akan menerbitkan obligasi berdenominasi

JAKARTA: PT Aneka Tambang Tbk tetap merencanakan penerbitan surat utang (obligasi) pada akhir tahun ini meskipun kondisi pasar modal sedang fluktuatif.Direktur Utama Antam Alwin Syah Loebis mengatakan perseroan tetap akan menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah senilai Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun pada akhir tahun ini untuk mendukung pendanaan proyek Feronikel Halmahera (FeNi Halmahera).Perseroan, lanjut dia, berencana menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah senilai total Rp4 triliun dan dilakukan secara bertahap.“Adanya fluktuasi saat ini, tidak mengganggu rencana pendanaan untuk proyek kami. Kami tetap akan terbitkan obligasi akhir tahun ini. Rencananya kan kami menerbitkan obligasi Rp4 triliun secara bertahap dalam dua tahun kedepan. Tahun ini diterbitkan sekitar Rp1,5 triliun – Rp2 triliun,” ujarnya saat ditemui di Kementerian BUMN, hari ini.Sebelumnya Direktur Keuangan Antam Djaja Tambunan mengatakan obligasi tahap I itu akan diterbitkan pada November 2011. Perseroan telah menunjuk Deutsche Bank, Standard Chartered Bank, dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter).Seperti diketahui, dalam pengerjaan proyek FeNi Halmahera senilai US$1,6 miliar tersebut, Antam menggandeng PT Perusahaan Listrik Negara untuk kerja sama jual beli tenaga listrik dan PT Hutama Karya untuk pengembangan kawasan hunian dan fasilitas pendukung (townsite) untuk Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Maluku Utara.Proyek FeNi Halmahera merupakan proyek strategis bagi BUMN tambang itu untuk meningkatkan cadangan nikel. Proyek itu akan memiliki kapasitas produksi 27.000 ton nikel dalam feronikel.Adapun groundbreaking proyek itu akan dilakukan pada akhir tahun ini dan diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada akhir 2014. Pada perdagangan siang ini, harga saham emiten berkode ANTM melemah 1,85% atau turun 30 poin ke level Rp1.590 dan menjadikannya berkapitalisasi pasar Rp15,17 triliun. (mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Teguh Purwanto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper