Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah tak kuasa menebak arah rupiah

JAKARTA : Pemerintah sulit memperkirakan masa depan nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) Indonesia di tengah kepanikan investor dunia dan ketidakpastian ekonomi di sejumlah negara maju.Bambang Permadi Sumantri Brodjonegoro, Plt Kepala

JAKARTA : Pemerintah sulit memperkirakan masa depan nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) Indonesia di tengah kepanikan investor dunia dan ketidakpastian ekonomi di sejumlah negara maju.Bambang Permadi Sumantri Brodjonegoro, Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal, meyakini koreksi yang terjadi atas nilai tukar rupiah dan IHSG dalam beberapa hari terakhir hanyalah momentum sesaat. Hal itu terjadi karena sentimen yang terbentuk dari kepanikan investor dunia dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi di negara-negara maju.“Kami agak susah menebak trennya (Rupiah dan IHSG) karena itu masalah ketidakpastian investor dan tergantung bagaimana sentimen ekonomi globalnya sendiri,” ujar dia di gedung DPR, hari ini.Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah bagaimana menunjukkan pada dunia akan fundamental perekonomian Indonesia yang kuat. Sementara itu, pemerintah dan bank sentral akan meningkatkan koordinasi dalam memantau pergerakan pasar daham dan pasar surat utang negara untuk bisa merumuskan langkah mitigasi bersama.“Kalaupun rupiah mencapai Rp9.000 per dollar AS, toh kita dulu mencapainya pun setengah mati waktu masa lalu. Ini memang suatu dinamika pasar,” katanya.Bambang mengatakan meski rupiah sempat menembus Rp9.000 per dollar AS, tetapi jika dirata-rata setahun kisarannya masih di kisaran Rp8.500-Rp8.600 per dollar AS. Intinya, pemerintah masih berpegang pada target kurs tahunan di dalam APBNP 2011 yang sebesar Rp8.800 per dollar AS.Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan pelemahan rupiah dan IHSG belakangan ini terjadi karena sentimen negatif dari pemburukan kondisi ekonomi kawasan Eropa. Permasalahan likuiditas yang melanda sejumlah perbankan di Prancis dinilai sebagai pemicu penguatan dllalr AS terhadap mata uang lainnya.“Saya berkeyakinan ini (pememahan Rupiah dan IHSG) tidak berkaitan dengan fundamental ekonomi kita. Koreksi ini terjadi hampir di semua negara. Dalam kondisi ini pun kinerja pasar modal kita tetap yang terbaik di Asia Pasifik dan di level dunia,” katanya.Dalam jangka menengah, lanjut Hatta, jumlah emiten yang terdaftar di pasar modal harus diperbesar. Untuk itu, pemerintah akan mendorong perusahaan-perusahaan negara dan swasta yang belum masuk ke pasar modal, melakukan penawaran saham perdananya.Sejak dibuka pagi ini, indeks terus bergerak di zona merah. Pada pukul 10.22 WIB, IHSG melemah 0,66% atau 24,67 poin ke level 3.727,44. Indeks bergerak di level 3.715,53 sampai 3.752,30.Berdasarkan data Bloomberg rupiah turun 0,3% menjadi Rp8.919,38 per dolar AS pukul 9.17 di Jakarta. Kemarin, rupiah melemah 0,7% dari sebelumnya ke Rp8.963 dan menyentuh Rp9.063 per dolar AS kemarin, level terlemah sejak 1 Februari. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper