Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi KFC diklaim kelebihan permintaan

JAKARTA: Meski baru akan berakhir 23 September, tetapi obligasi PT Fastfood Indonesia diklaim mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed).Hal tersebut disampaikan Direktur Investment Banking PT OSK Nusadana Securities Mardy Sutanto saat dihubungi

JAKARTA: Meski baru akan berakhir 23 September, tetapi obligasi PT Fastfood Indonesia diklaim mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed).Hal tersebut disampaikan Direktur Investment Banking PT OSK Nusadana Securities Mardy Sutanto saat dihubungi Bisnis kemarin.“So far sangat menggembirakan,” tegasnya.Diakui Mardy, permintaan yang berasal dari institusi memiliki jumlah lebih besar dibanding permintaan yang diajukan individu. Namun, Mardy belum bisa memberikan angka pasti jumlah penawaran dan harga per unit obligasi karena book building masih berlangsung hingga Jumat.Nilai keseluruhan obligasi yang dilepas FAST berjumlah Rp200 miliar. Dengan tenor 5 tahun dan bunga tetap sekitar 9-9,8%, pembayaran bungan akan dilakukan per kuartal (quarterly basis).“Kebanyakan institusi melihat obligasi ini memiliki prospek yang menarik. Karena itu permintaannya juga lebih dari satu unit (obligasi). Kinerja keuangan Fastfood cukup meyakinkan,” papar Mardy.Ditanya mengenai nilai per unit obligasi, dia belum mau menjawab. Hal tersebut akan diungkap setelah proses pembentukan harga (book building) selesai. Sementara itu masa penjatahan akan dilakukan 5 Oktober 2011.Seperti diketahui PT Fastfood Indonesia Tbk beroleh rating obligasi idAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Dengan kata lain, Pefindo meyakini emiten berkode FAST ini memiliki kemampuan sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya.Meski disambut baik oleh pasar, tetapi Direktur PT Fastfood Indonesia Tbk J.D. Juwono meyakinkan jika tahun depan FAST belum akan melakukan emisi obligasi lanjutan. Perseroan akan memfokuskan diri pada perluasan dan pembangunan sekitar 20-25 gerai baru di berbagai daerah di Indonesia. Emisi obligasi menyumbang sekitar 74% kebutuhan dana untuk aksi korporasi tersebut.“Pembangunan gerai baru lokasinya di berbagai wilayah dan kota Indoensia, Jakarta, Surabaya, Sumatera, Kalimantan, dan beberapa wilayah,” jelasnya dalam acara pemaparan publik yang dihelat 14 September.Juwono juga memastikan jika FAST akan tetap menjadi satu-satunya pemegang franchise Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia. Merek KFC sendiri dipegang oleh Yum! Restaurant International, anak perusahaan Yum! Brands Inc, emiten yang tercatat di New York Stock Exchange dengan kode YUM.Saat ini, saham FAST sebagian besar dimiliki oleh PT Gelael Pratama dan PT megah Eraraharja (Kelompok Salim). Masing-masing memiliki 43,84% saham dan 35,84% saham. Sejak pertama kali melakukan IPO pada 25 Desember 2000, harga saham FAST terus melonjak, dan sempat menyentuh angka tertinggi di level Rp10.662 per lembar saham pada 14 Juni 2011. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya
Sumber : Muhammad Kholikul Alim

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper