Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data perekonomian AS tekan indeks Straits Times

SINGAPURA: Indeks Straits Times Singapura terkoreksi 2,4% ke level 2.774,94 pada 9:22 waktu setempat yang disebabkan menurunnya harga hampir 30 saham yang merupakan seluruh penghuni indeks itu.Harga saham perusahaan yang terpengaruh ekspor yaitu di bidang

SINGAPURA: Indeks Straits Times Singapura terkoreksi 2,4% ke level 2.774,94 pada 9:22 waktu setempat yang disebabkan menurunnya harga hampir 30 saham yang merupakan seluruh penghuni indeks itu.Harga saham perusahaan yang terpengaruh ekspor yaitu di bidang pelayaran, operator pelabuhan, dan manufaktor elektronik jatuh setelah, secara di luar dugaan, pertumbuhan perekonomian AS di Agustus stagnan.Data perekonomian AS itu semakin memperkuat sinyal penguatan perekonomian negara itu masih terhenti 2 tahun sejak krisis dan resesi pecah.Harga saham Neptune Orient Lines Ltd, emiten kontainer yang pasar utamanya adalah AS, terkoreksi 4,8% ke S$1,08. Hutchison Port Holdings Trust, aset pelabuhan di Hong Kong dan China, melemah 2,3% 65 sen mata uang AS. Amtek Engineering Ltd, penyuplai komponen yang salah satu kliennya Sony Corp, tergelincir 2,3% ke level S$0,65.Adapun terkait komoditas, yaitu indeks The Thomson Reuters/Jefferies CRB jatuh 0,8% di New york pada 2 September selama dua hari berturut-turut. Indeks itu mencakup harga 19 komoditas dari tembaga hingga jagung.Harga saham Noble Group Ltd, perusahaan asal Hong Kong yang menyuplai energi, makanan, dan komoditas tambang, sahamnya terkoreksi 4,5% ke level S$1,5.Selanjutnya, harga saham Olam International Ltd, perusahaan asal Singapura yang berbasis komoditas agrikultur, jatuh 4,2% ke level S$2,31.Oversea-Chinese Banking Corp, bank Singapura berharga pasar terbesar kedua, harga sahamnya melemah 2,4% ke level S$8,51. JPMorgan Chase & Co memotong rekomendasi saham bank milik keluarga itu ke level ‘neutral’ dari level ‘overweight’ terkait dengan pendapatan bank itu yang dinilai melemah.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper