Bisnis.com, JAKARTA--Pergerakan saham PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) hingga akhir tahun diperkirakan berpotensi mencapai Rp314 per saham.
Analis Henan Putihrai Liza Camelia Suryanata mengatakan, saham-saham emiten air minum dalam kemasan (AMDK) cenderung kurang likuid dan tidak aktif diperdagangkan. Sebagai informasi, tiga emiten yang bergerak dalam segmen AMDK yakni PT Akasha Wira Internasional Tbk. (ADES), PT Tri Banyan Tirta Tbk. (ALTO) dan PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO).
Dari tiga emiten di atas, kata Liza, emiten yang cukup banyak diperdagangkan adalah CLEO. Pada perdagangan Jumat (9/11/2018), nilai saham CLEO senilai Rp294 per saham. Dalam sepekan terakhir, saham CLEO berhasil naik 2,08%.
"Saham CLEO sedang dalam tren meningkat dan arahnya ke 314," kata Liza kepada Bisnis.
Dalam laporan keuangan September 2018, pendapatan yang dibukukan oleh CLEO mencapai Rp34,71 miliar, atau naik 34,71% dari posisi Rp440,77 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
CLEO memiliki penjualan kepada pihak berelasi dan pihak ketiga masing-masing senilai Rp373,88 miliar dan Rp219,88 miliar. Bila dilihat dari segmen, penjualan air minum dalam botol tercatat paling tinggi dengan nilai Rp210,2 miliar.
Baca Juga
Lalu disusul, dengan penjualan air minum dalam galon senilai Rp206,15 miliar dan air minum dalam gelas senilai Rp175,37 miliar dan penjualan lain-lain senilai Rp2,03 miliar.
Dari sisi geografi, penjualan CLEO paling banyak berada di Jawa Timur dengan nilai Rp344,41 miliar hingga September 2018. Lalu disusul oleh Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Barat masing-masing senilai Rp92,29 miliar, Rp49,63 miliar, Rp27,84 miliar, Rp27,39 miliar, Rp18,22 miliar, Rp21,13 miliar dan Rp12,82 miliar.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang dibukukan oleh CLEO selama sembilan bulan 2018 senilai Rp46,84 miliar, atau naik 22,44% year on year, dari posisi Rp37,08 miliar.