Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Menguat, IHSG Pertahankan Rebound Pada Sesi I

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan reboundnya hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (16/10/2018).
Pelajar mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pelajar mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan reboundnya hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (16/10/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG naik 0,16% atau 9,23 poin ke level 5.736,48 pada akhir sesi I, setelah mulai rebound ke zona hijau saat dibuka dengan kenaikan 0,19% atau 10,69 poin di level 5.737,94.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.719,51 – 5.747,21. Adapun pada perdagangan Senin (15/10), IHSG berakhir terkoreksi 0,51% atau 29,23 poin di posisi 5.727,26.

Pergerakan enam dari sembilan sektor pada IHSG menetap di zona hijau, dipimpin industri dasar (+1,24%) dan infrastruktur (+0,90%).

Adapun sektor finansial yang melemah 0,48% memimpin koreksi di antara tiga sektor lainnya sekaligus membatasi kenaikan IHSG.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 9 poin atau 0,06% ke level Rp15.229 per dolar AS.

Padahal, mata uang Garuda sebelumnya mampu rebound saat dibuka terapresiasi 20 poin atau 0,13% di level Rp15.200 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak fluktuatif di level Rp15.193-15.232 per dolar AS.

Adapun pada perdagangan Senin (15/10/2018), pergerakan rupiah ditutup terdepresiasi 23 poin atau 0,15% di posisi Rp15.220 per dolar AS.

Bersama IHSG, indeks saham lain di Asia Tenggara mayoritas menguat siang ini, dengan indeks indeks FTSE Malay KLCI (+0,06%), indeks SE Thailand (++0,10%), dan indeks PSEi Filipina (+0,18%).

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing naik 0,40% dan 0,79%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,12%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing naik 0,02% dan 0,13%.

Bursa Asia mampu sedikit menguat siang ini meskipun tensi yang memanas antara Arab Saudi dan kubu Barat membatasi kenaikannya.

“Fokus pasar telah beralih pada Timur Tengah akibat peristiwa Saudi. Dengan bursa AS masih berjuang, pasar ekuitas lainnya akan memiliki kesulitan untuk melonjak secara meyakinkan,” ujar Masahiro Ichikawa, pakar strategi senior di Sumitomo Mitsui Asset Management.

“Amerika Serikat telah menjadi pusat pergolakan pasar akhir-akhir ini, dengan bursa saham Wall Street terpukul imbal hasil obligasi yang lebih tinggi. Bursa saham AS akan harus menemukan pijakannya terlebih dahulu.”

Pada perdagangan Senin (15/10), bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah akibat terseret saham teknologi di tengah kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan laporan keuangan perusahaan.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 89,44 poin atau 0,35% di level 25.250,55, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 turun 16,34 poin atau 0,59 persen ke 2.750,79 dan Nasdaq Composite berakhir turun 66,15 poin atau 0,88% di level 7.430,74.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper