Bisnis.com, JAKARTA - Oso Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak melemah dengan pergerakan di kisaran 5.884 - 5.961.
Tim analis Oso Sekuritas menyebutkan hal tersebut terlihat karena HSG tidak mampu menguji resistance terdekat dengan Stochastic berpotensi dead cross dan MACD histogram bergerak ke arah negatif dengan volume meningkat.
Pada perdagangan kemarin (26/07), IHSG berhasil ditutup menguat sebesar 0,21% ke level 5.946.14. Tujuh dari sepuluh indeks sektoral berakhir dalam zona hijau, dimana sektor Pertambangan dan Perkebunan memimpin penguatan masing-masing sebesar 1% dan 0,97%.
Adapun saham yang menjadi penggerak indeks diantaranya: HMSP, BBRI, BBNI, INKP, BMRI Kenaikan pada IHSG terjadi ditengah minimnya sentimen positif dari dalam negeri maupun luan neger.
Selain itui reboundnya saham-saham blue chip seperti HMSP dan BBNI yang naik masing-masing sebesar 2,7% dan 3,8% mampu menjadi penopang bagi IHSG untuk reli selama empat hari berturut-turut. Pelaku pasar asing membukukan aksi beli bersih (Netbuy) sebesar Rp 861 miliar. Nilai tukar rupiah terapresiasi sebesar 0,08% ke level 14,463.
Sementara itu, Indeks utama bursa Wall St ditutup bervariatif dengan mayoritas berada pada teritori negatif. Indek S&P turun 0.30%, Nasdaq terkoreksi 1.01%. Sedangkan satu Indeks lainnya yakni Dow Jones berhasil menguat 0.44%.
Pelemahan pada Indeks Nasdaq dan S&P500 tertekan dari penurunan saham Facebook dan Amazon seiring dengan rilisnya laporan keuangan di semester I-2018 yang mencatatkan penurunan kinerja dibawah perkiraan.