Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor CPO India Merosot, Sentimen Negatif Berlanjut

mpor minyak kelapa sawit India kemungkinan akan merosot untuk bulan kedua pada Juni karena jumlah cadangan minyak gorengnya yang melimpah membuat permintaan dari trader India tertahan.
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Impor minyak kelapa sawit India kemungkinan akan merosot untuk bulan kedua pada Juni karena jumlah cadangan minyak gorengnya yang melimpah membuat permintaan dari trader India tertahan.

Pembelian minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dari India terjun 39% hingga 500.000 ton dari tahun sebelumnya. Total impor minyak sayur naik hingga hampir 21% menjadi 1,06 juta ton.

Jumlah tersebut masih belum pasti karena masih menantikan rilis jumlah transaksi bulanan The Solvent Extractor’s Association India pada pertengahan bulan ini.

Kemerosotan permintaan dari India sebagai pembeli utama dan terbesar CPO di dunia, akan semakin menekan harga patokan CPO yang telah mengalami penurunan hampir 12% sepanjang tahun ini karena kekhawatiran akan kekuatan permintaan dan ekspektasi bahwa hasil panen kelapa sawit dari Indonesia dan Malaysia akan rebound pada semester II/2018.

Impor CPO India yang tercatat pada Juni menunjukkan bahwa jumlahnya bertahan di level terendah selama empat tahun yang terakhir terlihat pada Mei 2018.

“India sudah punya cukup cadangan, ditambah dengan permintaan yang melemah. Trader membeli dengan jumlah yang lebih sedikit sebagai antisipasi apabila harganya tetap rendah dan produksinya terus naik di Indonesia dan Malaysia,” ujar Gnanasekar Thiagarajan, Kepala Perdagangan dan Strategi Perlindungan di Kaleesuwari Intercontinental, dikutip dari Bloomberg, Kamis (12/7/2018).

The Solvent Extractor’s Association melaporkan bahwa cadangan minyak goreng India melonjak ke level tertingginya mencapai 2,66 juta ton pada 1 Juni. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi permintaan domestik selama 42 hari.

Pembelian minyak kedelai India juga mengalami kenaikan sebanyak 3% menjadi 300.000 ton. Impor minyak biji bunga matahari juga melonjak hingga hampir 30% hingga 220.000 ton. Adapun, impor minyak kanola juga diperkirakan akan mencapai hingga 20.000 ton. Sumber kedelai India terutama berasal dari Amerika Serikat, Brasil, dan Argentina.

Produksi CPO Malaysia pada Juni sudah mengalami penurunan yang jauh lebih besar, hingga 12,6% menjadi 1,33 juta ton. Penurunan produksi tersebut disebabkan oleh aktivitas panen yang menurun saat libur Hari Raya Idulfitri yang cukup panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper