Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan transportasi PT Adi Sarana Armada Tbk. membagikan dividen tunai sebanyak Rp12 per lembar saham dari laba bersih sepanjang 2017.
Presiden Direktur Adi Sarana Armada, Prodjo Sunarjanto mengatakan jumlah dividen yang dibagikan kepada pemegang saham mencapai 40% dari perolehan laba sebanyak Rp103,19 miliar.
Perolehan laba Adi Sarana Armada pada 2017 tumbuh 66,22% secara tahunan. "Laba kami tahun lalu meningkat karena suku bunga [pinjaman perbankan] turun dan juga efisiensi operasional," ujarnya, Senin (30/4/2018).
Pada 2017, pendapatan emiten bersandi saham ASSA itu naik 8% menjadi Rp1,69 triliun. Pendapatan dari sewa mobil yang menjadi kontributor terbesar tumbuh 10,18% menjadi Rp965,8 miliar. ASSA juga mencetak pendapatan dari usaha sewa juru mudi sebesar Rp209,3 miliar atau tumbuh 8,75%.
Pada segmen penjualan mobil bekas, ASSA meraup pendapatan Rp246,14 miliar atau tumbuh 22,37%. Sementara itu, di segmen logistik, pendapatan ASSA turun 17% menjadi Rp237,45 miliar.
Prodjo mengatakan penurunan pendapatan di bisnis logistik disebabkan oleh penurunan jumlah kendaraan yang disewa oleh klien. Sebagian klien ASSA kini mulai membentuk divisi logistik sendiri sehingga mengurangi sewa armada ke pihak ketiga.
Bisnis jasa lelang yang dirintis sejak 2014 mulai menunjukkan tren kenaikan pesat. Tahun lalu, pendapatan ASSA dari jasa lelang mencapai Rp31 miliar atau naik 125%. Di bisnis ini, ASSA mendapat pendapatan komisi dari setiap penjualan kendaraan di balai lelang yang dikelola perseroan.
Secara keseluruhan, ASSA memiliki 20.880 unit kendaraan pada 2017. Jumlah tersebut meningkat 8,77% dibandingkan dengan posisi 2016 sebanyak 19.196 unit.