Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Tiga Hari Menguat, IHSG Tergelincir Bersama Bursa Asia

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (12/4/2018), bersama pelemahan bursa Asia di tengah kehati-hatian investor seputar prospek kebijakan The Federal Reserve dan tensi di Timur Tengah.
Karyawan berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (12/4/2018), bersama pelemahan bursa Asia di tengah kehati-hatian investor seputar prospek kebijakan The Federal Reserve dan tensi di Timur Tengah.

IHSG ditutup melemah 0,79% atau 50,13 poin di level 6.310,80 hari ini Kamis (12/4/2018), setelah dibuka di zona merah dengan turun 0,16% atau 9,88 poin di level 6.351,05. Pelemahan IHSG hari ini mematahkan reli yang mampu dibukukan tiga hari berturut-turut sebelumnya.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.289,86 – 6.356,15. Pada perdagangan Rabu (11/4/2018), IHSG ditutup menguat 0,56% atau 35,11 poin dan berakhir di level 6.360,93.

Dari 575 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 143 saham menguat, 219 saham melemah, dan 213 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, seluruh sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor aneka industri (-2,30%), infrastruktur (-1,61%), dan konsumer (-0,88%).

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir melorot 1,37% atau 7,74 poin di level 559,11, setelah berhasil berakhir menguat tiga hari berturut-turut sebelumnya. Pagi tadi, indeks Bisnis-27 dibuka turun 0,25% atau 1,44 poin di posisi 565,42.

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak variatif dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,20%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,32%), indeks SE Thailand (+0,11%), dan indeks PSEi Filipina (+1,25%).

Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun 0,39% dan 0,12%. Indeks Kospi Korsel berakhir turun tipis 0,06%.

Sementara itu di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 tergelicir dengan masing-masing berakhir melemah 0,87% dan 1,01%. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong ditutup turun 0,22%.

Secara keseluruhan, bursa Asia melemah untuk pertama kalinya dalam empat hari, mengikuti pelemahan bursa saham Amerika Serikat (AS). Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4% ke posisi 173,84 pada pukul 4.19 sore waktu Hong Kong.

Indeks S&P 500 melemah pada akhir perdagangan Rabu (11/4/2018), di tengah komentar bernada provokatif oleh Presiden Donald Trump tentang Rusia berikut peringatannya untuk menyerang Suriah.

“Rusia bersumpah akan menembak jatuh semua rudal yang ditembakkan ke Suriah. Bersiaplah Rusia, karena mereka akan datang, dengan hebat dan “cermat!”," cuit Trump dalam akun Twitter-nya pada Rabu (11/4/2018).

Pada saat yang sama, risalah rapat kebijakan The Fed pada 20-21 Maret menunjukkan kecenderungan pejabat The Fed untuk laju pengetatan suku bunga yang lebih cepat, seiring menguatnya prospek pertumbuhan dan keyakinan dalam mencapai target inflasi.

“Investor sangat berhati-hati dengan peningkatan risiko geopolitik di Timur Tengah,” kata Komsorn Prakobphol, senior investment strategist di Tisco Financial Group Pcl.

“Risalah rapat The Fed juga memperkuat pandangan hawkish untuk suku bunga AS pada saat valuasi ekuitas sudah sangat melebar,” tambahnya , seperti dikutip Bloomberg.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

TLKM

-3,10

HMSP

-2,17

ASII

-2,83

BBRI

-1,64

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

INKP

+6,09

KLBF

+3,24

FREN

+34,00

BBNI

+0,87

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper