Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indocement (INTP) Jual 4,2 Juta Ton Semen pada Kuartal I/2018

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mengantongi volume penjualan semen 4,2 juta ton hingga kuartal I/2018.
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (4/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (4/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mengantongi volume penjualan semen 4,2 juta ton hingga kuartal I/2018.

Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa Antonius Marcos menjelaskan bahwa total konsumsi semen nasional sampai dengan Maret 2018 sebesar 15,7 juta ton. Dari situ, pangsa pasar perseroan sebesar 26% atau setara dengan 4,2 juta ton.

Dengan pencapaian tersebut, emiten berkode saham INTP itu mengantongi penjualan 1,5 juta ton pada Maret 2018. Jumlah tersebut naik dari periode Februari 2018 1,2 juta ton.

Marcos mengklaim pencapaian tersebut cukup baik bagi perseroan. Akan tetapi, pihaknya menilai pasar mulai lesu memasuki April 2018.

“Kami berharap pemerintah mempertimbangkan masukan dari pemain semen agar izin impor semen dan clinker tidak perlu dikeluarkan. Saat ini, masih kelebihan pasokan sekitar 38 juta ton,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (11/4).

INTP membidik pertumbuhan volume penjualan pada 2018 sebesar 6%. Hal itu sejalan dengan penjualan semen di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang kembali tumbuh pada tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan 2017, emiten berkode saham INTP itu mengantongi pendapatan Rp14,43 triliun. Jumlah itu menipis 6,05% dari capaian periode sebelumnya Rp15,36 triliun.

Di tengah pendapatan yang tergerus, sejumlah pos pengeluaran beban perseroan mengami kenaikan signifikan. Beban pokok penjualan perseroan naik 4,31% dari Rp9,03 triliun pada 2016 menjadi Rp9,42 triliun pada tahun lalu.

Untuk mengatasi kenaikan sejumlah biaya energi khususnya batu bara, INTP berencana menaikan harga jual di beberapa wilayah penjualan. Besaran kenaikan harga berkisar antara Rp500-Rp1.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper