Bisnis.com, JAKARTA – Perang dagang antara dua negara berkekuatan ekonomi teratas di dunia, yakni Amerika Serikat (AS) dan China, dinilai dapat mempengaruhi pasar penawaran umum perdana (IPO) dalam jangka pendek.
“Saya pikir itu semua bergantung pada sektor-sektor dan seberapa lama akan mempengaruhi [mereka],” kata Ringo Choi, Asia Pacific IPO Leader di Ernst & Young.
“Untuk jangka pendek, saya pikir itu akan mempengaruhi pasar dan akibatnya berdampak pada IPO,” lanjut Choi, seperti dikutip CNBC.
Dijelaskan olehnya, listing perusahaan China yang berorientasi pada ekspor, khususnya ke AS, pasti akan terpengaruh.
Perusahaan-perusahaan China yang mempertimbangkan opsi untuk memasuki pasar AS juga akan menghadapi kesulitan jika hubungan antara kedua pemerintah bergeser dari ‘basis kemitraan’ menjadi perang perdagangan potensial.
Akan tetapi, menurutnya, akan ada lebih banyak dialog antara kedua negara dalam jangka panjang. Ia yakin kedua pemerintah saat ini mengumpulkan lebih banyak hal untuk dirundingkan di masa mendatang.
Baca Juga
“Saya percaya bahwa dalam jangka panjang, kedua negara akan berunding,” katanya. Alhasil, pasar IPO tidak akan terpengaruh dalam jangka panjang.
Memanasnya ketegangan perdagangan antara China dan AS tampaknya akan menjadi fokus pasar untuk sementara waktu.
Pada Selasa (3/4) waktu setempat, pemerintahan Trump mengumumkan tarif impor sebesar 25% atas sekitar 1.300 produk teknologi industri, transportasi, dan medis dari China dengan nilai mencapai US$50 miliar.
Kementerian Perdagangan China pun bereaksi menyatakan mengecam serta menentang rencana pengenaan tarif AS tersebut dan akan mengambil langkah-langkah balasan lebih lanjut.
Sebelumnya, China memberlakukan tarif impor sebesar hingga 25% terhadap 128 produk AS, sebagai balasan atas pengenaan tarif atas impor baja dan aluminium, sehingga meningkatkan ketegangan antara kedua negara.