Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Stabil, Rupiah Ditutup Melemah

Rupiah ditutup melemah 0,11% atau 15 poin di Rp13.555 per dolar AS. Pagi tadi, rupiah dibuka dengan penguatan 0,08% atau 11 poin ke level Rp13.529 per dolar AS.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (7/2/2018). Rupiah ditutup melemah 0,11% atau 15 poin di Rp13.555 per dolar AS.

Pagi tadi, rupiah dibuka dengan penguatan 0,08% atau 11 poin ke level Rp13.529 per dolar AS. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.524 – Rp13.568 per dolar AS.

Adapun pada perdagangan Selasa (6/2/2018), rupiah ditutup terdepresiasi 0,15% atau 20 poin di posisi Rp13.540.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau menguat 0,19% atau 0,169 poin ke level 89,754 pada pukul 16.53 WIB setelah dibuka dengan penguatan 0,04% di posisi 89,620.

Indeks dolar AS bergerak stabil pada saat volatilitas pada pasar finansial global mereda dengan sebagian investor mulai beralih kembali dari aset safe haven ke saham.

Dilaporkan Reuters, greenback telah menguat terhadap mata uang seperti euro saat investor mencari perlindungan di tengah penurunan terhadap saham global awal pekan ini, yang dipicu oleh kemerosotan pada saham di bursa Wall Street.

Nilai tukar euro hari ini terpantau naik 0,11% ke US$1.2391 pada pukul 11.21 WIB, setelah sempat melorot ke US$1.2314 pada perdagangan sebelumnya, level terendah dalam dua pekan.

“Bagaimana dolar akan bergerak pasca penurunan saham baru-baru ini, menunjukkan tanda-tanda yang lebih tenang bergantung pada mata uang yang Anda lihat,” kata Junichi Ishikawa, senior FX strategist di IG Securities, seperti dikutip dari Reuters.

“Dolar mendapat keuntungan karena kelegaan yang terlihat di Wall Street meluas ke saham Asia. Bagaimanapun terhadap euro, pergerakan dolar kemungkinan akan terbatas, dengan perbedaan imbal hasil dan kebijakan moneter untuk menentukan arahnya,” tambah Ishikawa.

Sementara itu, mayoritas mata uang lainnya di Asia terpantau menguat, dipimpin oleh peso Filipina yang menguat 0,58%, disusul yen Jepang yang terapresiasi 0,55%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper